"Pelaku juga mengincar korban yang memiliki nama marga karena mengaku memiliki kekerabatan," kata Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Ade Ary di Jakarta, Kamis.
Ary mengatakan ketiga anggota sindikat aksi kejahatan itu mencari calon korban yang memiliki marga kesukuan asal Sumatera Utara melalui aplikasi Google.
Ary menyebutkan salah satu korban bernama Eiko Sihombing asal Sumatera Utara yang ditipu tersangka TM dengan mengaku sebagai kapolres di Papua.
Kepada Eiko, TM yang mengaku baru dimutasi meminta bantuan untuk mengurus kepindahan ke daerah Cibubur, Jakarta Timur.
Ary mengungkapkan TM memanggil korban dengan sebutan "Bapak Uda" atau "Om" karena mengaku sebagai adiknya bapak Eiko.
TM meminta bantuan uang sebesar Rp10 juta kemudian kembali meminta uang Rp22 juta dan Rp33 juta untuk mengurus barang yang tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Tersangka juga menawarkan motor Harley Davidson yang baru dibeli Rp750 juta dijual seharga Rp250 juta kemudian meminta uang tanda jadi untuk jual beli motor gede tersebut.
Sadar menjadi korban penipuan, Eiko melapor ke Polda Metro Jaya kemudian petugas menciduk tersangka TM dan dua rekannya RM dan ES di sekitar Jakarta Selatan.
"Tersangka telah melakukan aksi penipuan sejak dua tahun dengan jumlah korban mencapai 20 orang," ujar Ary.
Baca juga: Komplotan penipuan CPNS di Semarang diringkus
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018