Jakarta (ANTARA News) - Untuk pertama kalinya, Mariah Carey memberi tahu para penggemar bahwa dia mengalami gangguan bipolar. Dia didiagnosis menderita gangguan tersebut sejak 2001.
Dikutip People, Carey (48) mendapat diagnosis itu setelah dirawat di rumah sakit akibat "gangguan fisik dan mental."
"Sampai baru-baru ini saya hidup dalam penyangkalan dan menutup diri dan selalu ketakutan seseorang akan membocorkan ini," katanya kepada editor-in-chief Jess Cagle.
“Beban ini terlalu berat dan saya tidak bisa melakukannya lagi. Saya mencari dan mendapat perawatan, saya menempatkan orang-orang positif di sekitar dan saya kembali melakukan apa yang saya sukai - menulis lagu dan membuat musik. ”
Carey awalnya mengira dia menderita "gangguan tidur parah."
“Tapi itu bukan insomnia normal dan saya tidak berbaring sambil menghitung domba. Saya bekerja dan bekerja dan bekerja, "katanya." Saya mudah marah dan selalu takut mengecewakan orang lain. Ternyata saya sedang mengalami sebuah bentuk mania.
"Akhirnya energiku menurun," lanjutnya. "Saya kira episode depresif saya ditandai dengan memiliki energi yang sangat rendah. Saya akan merasa sangat kesepian dan sedih - bahkan merasa bersalah karena saya tidak melakukan apa yang perlu saya lakukan untuk karir saya."
Carey sekarang menjalani terapi dan minum obat untuk gangguan bipolar II.
“Saya minum obat yang tampaknya cukup bagus," katanya. "Saya jadi tidak merasa terlalu lelah atau lamban atau hal-hal seperti itu. Menemukan keseimbangan yang tepat adalah yang terpenting. ”
Seseorang dengan bipolar II mengalami perubahan mood, tetapi bukan episode mania berat seperti pengidap bipolar I, menurut National Institute of Mental Health. Mereka dengan gangguan bipolar II mungkin memiliki episode hypomanic yang tidak terlalu intens.
Carey termotivasi untuk berbagi perjuangannya melawan bipolar dengan harapan dapat menghilangkan stigma bipolar.
"Saya berada di tempat yang sangat baik sekarang, di mana saya merasa nyaman mendiskusikan perjuangan saya menghadapi gangguan bipolar II," katanya. "Saya berharap kita bisa sampai ke tempat di mana stigma tersebut hilang dari orang-orang yang melewati semuanya sendirian. Gangguan ini bisa terasa sangat mengisolasi. Bipolar tidak harus menentukan siapa diri Anda dan saya menolak untuk membiarkannya mengendalikan saya. ”
Carey bukan satu-satunya pesohor yang secara terbuka berbagi pertempuran mereka dengan gangguan itu. Demi Lovato mengungkapkan diagnosisnya pada 2011 dan setelah itu jadi aktivis kesehatan mental, mengadvokasi perawatan kesehatan universal di Konvensi Nasional Partai Demokrat pada 2016.
Aktris Catherine Zeta-Jones mengungkapkan dia mengalami gangguan bipolar pada 2011 dan dilaporkan mencari pengobatan pada 2013, yang menerima pujian dari Carrie Fisher yang juga mengalami hal serupa. "Saya suka karena dia mencari pencegahan," kata Fisher, "jadi itu akan menjadi apa yang saya lakukan mulai sekarang."
Baca juga: Bipolar bukan perasaan senang dan sedih biasa
Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018