Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik tajam pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah Presiden Donald Trump mengancam kemungkinan serangan rudal AS terhadap Suriah.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni naik 14,10 dolar AS atau 1,05 persen, menjadi menetap di 1.360,00 dolar AS per ounce.

Trump telah membatalkan perjalanan ke Amerika Selatan yang direncanakan sebelumnya pada Jumat (13/4) untuk tetap berada di Washington, mengawasi situasi di Suriah, menyusul serangan kimia yang menewaskan puluhan orang.

Panglima Komandan AS kemudian mengancam secara terbuka untuk meluncurkan serangan rudal ke Suriah dan memperingatkan terhadap Rusia.

Pemerintah Suriah telah membantah terlibat dalam dugaan serangan kimia dan mengundang Organisasi Pelarangan Senjata Kimia untuk menyelidiki insiden tersebut.

Meningkatnya ketegangan seputar Suriah telah mendorong permintaan terhadap aset-aset safe-haven dan mengirim harga emas lebih tinggi untuk sesi keempat berturut-turut.

Namun, emas berjangka bergerak lebih rendah dalam perdagangan elektronik, setelah Federal Reserve AS merilis risalah pertemuan kebijakan Maret, yang memperkuat pandangan bahwa kenaikan suku bunga lebih banyak sedang dalam perjalanan tahun ini.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 17,2 sen AS atau 1,04 persen, menjadi menetap di 16,768 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Juli naik 1,2 dolar AS atau 0,13 persen, menjadi ditutup pada 934,30 dolar AS per ounce, demikian Xinhua.

Baca juga: Emas naik di tengah ketegangan geopolitik

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018