Washington (ANTARA News) - Pemerintah Irak telah gagal memenuhi separuh kriteria yang dijabarkan oleh Kongres AS, termasuk kemajuan yang layak ke arah perujukan nasional atau diselesaikannya peraturan penting pembagian hasil minyak, kata Gedung Putih dalam laporan yang disiarkan, Kamis waktu setempat. Namun, Presiden Amerika Serikat (AS), George W. Bush, mengatakan bahwa laporan itu adalah "sumber optimisme". Ia menyebut peningkatan keamanan sejak penambahan tentara AS sebagai langkah penting ke arah kemajuan di bidang politik, terutama untuk lebih mendekatkan berbagai aliran agama dan etnik yang bertikai di Irak. "Strategi kami ialah membangun dasar bahwa kemajuan di bidang keamanan akan melicinkan jalan bagi kemajuan politik," kata Bush dalam suatu taklimat menyusul disiarkannya laporan itu. "Jadi, tak mengejutkan bahwa kemajuan politik tertinggal dibandingkan kemajuan keamanan yang kita saksikan," katanya. Laporan yang dimandatkan oleh Kongres tersebut dipandang sebagai perbaikan awal sebelum laporan kedua yang lebih terperinci yang dijadwalkan disampaikan pertengahan September. Bush, Kamis mengatakan kembali bahwa ia akan menunggu sampai laporan September, sebelum mempertimbangkan perubahan apa pun. Ia percaya laporan itu akan menyediakan penilaian yang lebih terperinci karena penambahan tentara yang ia perintahkan pada Januari hanya mencapai tingkat terakhir selama beberapa pekan belakangan. Namun laporan paling akhir tersebut telah menyulut kecaman dan tuntutan dari kubu Demokrat agar timpalan mereka dari partai Republik meninggalkan Bush dan memberi suara yang mendukung ketentuan yang menetapkan jadwal bagi penarikan tentara Amerika. "Sementara kita menunggu senator Republik menghimpun keberanian politik mereka, korban jiwa bertumpuk di Irak," kata Senator Richard Durbin kepada wartawan setelah penampilan Bush. Senat AS direncanakan memulai perdebatan mengenai suatu perubahan pekan depan, yang akan menyerukan awal penggelaran kembali dalam waktu 120 hari dan diakhirinya peran tempur paling lambat April 2008. Dewan Perwakilan Rakyat AS dengan suara 223-201 mendukung rancangan serupa Kamis. Anggota parlemen dari partai Demokrat sebelumnya telah gagal mensahkan tenggat penarikan akibat veto oleh Bush. Namun Bush sekarang menghadapi ketidak-puasan di kalangan partainya sendiri. Beberapa senator partai Republik telah mengatakan mereka tak lagi mendukung kebijakan Bush, dan dua anggota partai itu telah mengumumkan mereka akan memberi suara yang mendukung tenggat. Gedung Putih, Rabu, mengakui bahwa ketidak-senangan mengenai Irak adalah "inti kenyataan" dalam kebijakan AS tapi mengesampingkan seruan bagi perubahan dalam strategi bagi perang yang tak mendapat dukungan rakyat tersebut. "Apa yang akan memaksakan perubahan dalam jalur tersebut adalah kemenangan. Itu lah yang akan memaksakan perubahan pada jalur," kata jurubicara Gedung Putih Tony Snow di tengah upaya keras untuk mencegah anggota partai Bush, Republik, tak secara terbuka memperdebatkan kebijakannya. Bush juga mengakui bahwa rakyat sudah jemu terhadap perang di Irak, tapi berkeras AS dapat menang dalam perang tersebut dan memohon diberikannya waktu tambahan guna memungkinkan tambahan 20,000 prajurit yang dikirim ke Irak memperlihatkan hasil, demikian laporan DPA. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007