Medan (ANTARA News) - Pemerintah akan membangun tiga kawasan "rest area" atau tempat peristirahatan yang terintegrasi dengan kegiatan pariwisata lainnya di sekitar Danau Toba, Sumatera Utara.
"Tiga lokasi `rest area` itu direncanakan di sekitar Balige, Tele, dan Merek. `Master plan integrated tourism` itu sudah ada dan `rest area` itu segera dibangun," ujar Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Strategis Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW),Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Hadi Sucahyono di Medan, Rabu.
Dia mengatakan itu pada Kampanye Edukasi Publik Bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan 2018 dengan tema Profesionalisme Dalam Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Lingkungan.
Menurut Hadi, master plan wisata terintegrasi di Danau Toba itu juga dilakukan di Borobudur, Jawa Tengah, Mandalika, Lombok Nusa Tenggara Barat yang menjadi prioritas dari Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
"Tujuan pembangunan tempat peristirahatan yang dilengkapi dengan loaksi atraksi dan lainnya yang berbau kepariwisataan itu bertujuan mendorong jumlah wisatawan mancanegara," ujar Hadi.
Dia menjelaskan, pendanaan untuk proyek di tiga KSPN tersebut mendapat bantuan dari World Bank atau Bank Dunia sebesar 300 juta dolar AS.
Bantuan berupa pinjaman dan hibah itu untuk pembangunan fisik dan lainnya. "Direncanakan proyek itu dibangun dalam tahun ini juga," katanya.
Menurut Hadi, adanya Integrasi Tourism Master Plan (ITMP) itu menunjukkan adanya kebersamaan dan koordinasi dalam hal penanganan bidang kepariwisataan.
"Pembangunan pariwisata bukan hanya di bidang infrastruktur, tetapi juga non-infrastruktur sehingga perlu kerja sama yang kuat antarkementerian dan lainnya," katanya.
Hadi menegaskan, tiga kawasan itu yakni Danau Toba, Mandalika dan Borobudur itu disiapkan bertaraf internasional karena memang bertujuan menarik wistawan mancanegara.
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018