Jakarta (ANTARA News) - Melanjutkan kesepakatan Nota Kerja Sama (Mou) Korea-Indonesia SMEs Cooperation Forum yang digelar pada November 2017 lalu, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) bersama SBC Korea menggelar "match making" UKM yang bergerak di bidang tour and travel, perdagangan dan jewelery.
"Indonesia sebagai pasar terbesar untuk masalah ekonomi dan investasi, tentu hal ini menjadi sebuah terobosan bagi kaum wanita agar tidak hanya merambah pasar domestik. Harapan kedepannya tentu dari kerja sama ini, para pengusaha wanita Indonesia juga dapat menuju pasar global bersama dengan perusahaan-perusahaan Korea," kata Ketua Umum IWAPI, Dyah Anita Prihapsari dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Acara yang berlangsung 10 April itu dihadiri 60 pengusaha wanita anggota dari IWAPI dan 10 perusahaan yang tergabung di dalam SBC Korea. IWAPI terus berupaya mengakomodir para anggota untuk dapat merealisasikan kerja sama kedua negara dalam sektor ekonomi global.
"Saya rasa di era globalisasi dan perkembangan dunia yang begitu pesat, tentu para pengusaha juga harus terus dapat berinovasi. Bahkan hampir diseluruh negara saat ini tengah mendorong para penduduknya untuk dapat memperlajari digital marketing agar tidak tergilas pada pasar global," kata Dyah.
Sementra itu, Wakil Ketua Umum IWAPI Bidang Perindustrian dan Tenaga Kerja, Rinna Annar, menjelaskan bahwa IWAPI tak hanya melakukan kerjasama dengan Korea saja, bahkan saat ini IWAPI tengah melakukan pelebaran sayap dengan merambah benua Amerika dan Eropa.
"Hingga saat ini IWAPI terus berupaya memperluas kerjasama hingga mencakup Belgia dan Amerika bahkan kami sudah menciptakan beberapara perwakilan di benua Eropa, Amerika dan Asia," katanya.
Pewarta: Tasrief Tarmizi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018