Bengkulu (ANTARA News) - Sekira 14 desa di Kabupaten Rejang Lebong sampai sekarang belum tersentuh aliran listrik dan untuk penerangan warga di wilayah itu masih menggunakan lampu teplok dan aki kendaraan.Bila malam hari warga tetap menggunakan lampu teplok yang menggunakan minyak tanah, sedangkan untuk menonton televisi menggunakan aki kendaraan yang setiap tiga hari harus dicas ke daerah perkotaan, kata Usman, salah seorang warga Desa Talang Lahat, Kecamatan Sidang Kelinggi, Rejang Lebong, Jumat."Pada malam hari desa kami gelap gulita, biasanya setiap bulan muda baru bisa mendapatkan penerangan dari bulan purnama," ujarnya.Akibat belum adanya listrik ke desa-desa itu, maka warga setempat masih buta informasi, warga sudah beberapa kali mengajukan permohonan kepada Pemkab Rejang Lebong, baik secara lisan maupun secara tertulis, namun hingga kini belum juga terealisasi.Wakil Kepala Dinas Pertambangan Energi dan Sumberaya Mineral (ESDM) di Kabupaten Rejang Lebong, Zainal Achmad, melalui Kepala Seksi Ketenagalistrikan, Usman Djenang, membenarkan bahwa masih ada sekitar 14 desa yang sama sekali belum tersentuh penerangan listrik.Ke-14 desa itu, antara lain Desa Sinar Gunung, Desa Talang Lahat dan Talang Tengah, Kecamantan Sindang Kelingi, Desa Bukit Batu Kecamatan Padang Ulak Tanding, Air Kati, Lubuk Tunjung I, Lubuk Tunjung II, Lubuk Bingin Baru.Selain itu, Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Derati, Trans Tabah Tinggi, Trans Tak Toi dan Trans Air Apo.Namun, ia mengemukakan, sudah ada satu desa pada tahun 2006 lalu sudah dialiri listrik yang dibiayai dana APBD dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dengan kekuatan 40 KV,? kata Usman.Ia menambahkan, pemasangan listrik di sejumlah desa itu telah dimasukan dalam program listrik pedesaan tahun anggaran 2008. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007