Jakarta (ANTARA News) - Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) menilai bahwa teknologi mahal untuk menerapkan sistem Industri 4.0 akan menghasilkan efisiensi.

“Saya rasa itu kembali ke masing-masing strategi perusahaan. Karena teknologi itukan investasi,” kata Wakil Sekjen Gapmmi Astri Wahyuni di Jakarta, Rabu.

Menurut Astri, dengan investasi berupa teknologi terkini, maka jumlah produk yang dihasilkan akan lebih banyak, cepat dalam kurun waktu yang sama.

Hal itu artinya akan terjadi efisiensi dalam proses produksi yang tentunya tidak akan merugikan perusahaan.

“Mahalnya investasi itu tentunya harus disesuaikan dengan kualitas produk untuk konsumen,” ungkapnya.

Sistem Industri 4.0 juga memungkinkan memperluas akses pasar, misalnya ke seluruh wilayah Indonesi hingga mancanegara.

Untuk Industri Kecil Menengah (IKM), tambahnya, implementasi sistem ini tidak dalam proses produksi, namun lebih kepada distribusi dan penjualan.

“Kalau dulu IKM harus bermitra dengan industri besar untuk masuk ke pasar, sekarang sudah bisa lewat online,” pungkasnya.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018