Kediri (ANTARA News) - Bayi kembar siam pada bagian dada hingga perut berjenis kelamin perempuan yang lahir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gambiran, Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (11/7) hingga saat ini baru bisa bernapas dengan satu paru-paru. Tim medis RSUD Gambiran yang menangani bayi kembar siam, dr Andre Gunawan Sp.Rad, pada Jumat sore mengatakan, paru-paru Bayi II (sebutan dokter, karena keduanya belum diberi nama) belum berfungsi. "Jadi, kalau untuk bernafas, Bayi II masih `menebeng` paru-paru Bayi I," katanya usai melakukan "Baby Gram" pada kedua bayi tersebut, di ruang Radiologi RSUD Gambiran. Demikian halnya dengan sistem oksigenasi dan sirkulasi darah, Bayi II masih menumpang pada organ tubuh Bayi I, meski keduanya memiliki organ lengkap dan terpisah. Menurut dia, kalau ternyata Bayi I kesulitan bernapas, maka akan diberikan alat bantu pernafasan (respirator). Namun, Andre Gunawan berharap, dua hari mendatang Bayi I sudah bisa bernapas. Kendati semua organ lengkap, ia mengemukakan, namun lever kedua bayi tersebut masih menyatu, terutama pada bagian kapsul lever. Tali pusat kedua bayi kembar hasil pernikahan Saiful Anshori (25) dan Anik Ariati (22), warga Kelurahan Manisrenggo, Kota Kediri, itu masih terbuka, sehingga sangat rentan terjadinya infeksi. Andre Gunawan menambahkan, usus besar kedua bayi tersebut terdapat kelainan, sehingga sampai dua hari setelah lahir belum bisa mengeluarkan kotoran. Namun demikian, tim medis RSUD Gambiran bisa bernapas lega setelah Bayi I sudah mulai bisa merengek beberapa saat sebelum dilakukan "Baby Gram" di ruang Radiologi, Jumat siang pukul 13.30 WIB. "Ini yang agak melegakan, karena tadinya Bayi I ini tidak bisa apa-apa, sementara Bayi II sudah bisa merintih, meski keduanya belum bisa menangis layaknya bayi yang baru lahir," ujarnya. Selanjutnya, bayi kembar siam yang lahir melalui bedah Caesar di RSUD Gambiran, Rabu (11/7) sekira pukul 17.35 WIB berbobot berat badan 3,85 kilogram itu, akan dibawa ke RSUD dr Soetomo, Surabaya untuk penanganan lebih lanjut. Dalam "Baby Gram" itu, dr Andre Gunawan Sp. Rad melakukan penyinaran Rongent (X-Ray) dan Ultrasonography (USG) dibantu dr Lily Diah Farida dan beberapa staf, di Ruang Radiologi RSUD Gambiran yang berlangsung sekira dua jam. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007