Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah terus menggulirkan rencana pembentukan perusahaan induk (holding company) yang akan membangun sekaligus mengoperasikan tol Trans Jawa. "Sudah ada tim yang dibentuk bersama antara Departemen PU, Meneg BUMN, dan Menteri Koordinator Perekonomian," kata Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, di Jakarta, Jumat. Menurut dia, pihak yang nantinya ditempatkan sebagai induk (holding) akan dipilih melalui mekanisme tender investasi sehingga siapa saja boleh masuk, baik BUMN, swasta, maupun asing, bahkan perorangan. Menteri PU mengatakan, tidak harus PTB Jasa Marga yang menjadi holding meskipun sudah memiliki aset jalan yang sudah beroperasi seperti tol Jakarta-Cikampek, Palimanan-Kanci, Semarang seksi A, B, dan C, serta Surabaya-Gempok, paparnya. "Saya menghindari penunjukkan langsung meskipun untuk Tol Trans Jawa, PTB Jasa Marga memiliki saham mayoritas. Sesuai peraturan dan perundangan tetap harus melalui mekanisme tender," katanya. Tender nantinya tetap diselenggarakan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Siapapun menjadi pemenang nantinya menjadi perusahaan induk (hoding) sedangkan lainnya menjadi anak perusahaan. Sementara untuk mengetahui nilai aset dari ruas tol yang sudah beroperasi, pemerintah akan menetapkan perusahaan jasa keuangan independen untuk mengetahui berapa nilai aset sebenarnya. Terkait dengan rencana pembentukan holding pemerintah tidak akan memperpanjang lagi empat investor jalan tol yang saat ini terancam diputus (default) karena tidak kunjung melaksanakan perjanjian kredit dengan ban. "Tetapi saya dengar dari Pak Hisnu (Kepala BPJT Hisnu Pawenang) dari empat itu, PT Lintas Marga Sedaya akan melaksanakan perjanjian kredit dengan bank pada tanggal 18 Juli 2007. Kita lihat saja kalau tidak kunjung tandatangan akan kita putus," ujarnya. Dengan holding itu akan memudahkan untuk mencari sumber pendanaan karena untuk perjanjian kredit cukup dilaksanakan perusahaan induk, sedangkan lainnya hanya sebagai pemegang saham. Sementara untuk pembebasan tanahnya akan ditanggung pemerintah sepenuhnya. Usulannya sudah disampaikan kepada Departemen Keuangan. Mungkin sebagian pakai BLU dan ada juga dari APBN, ujar Menteri PU.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007