Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan siapkan pelatihan untuk kementerian, pemerintah daerah dan lembaga untuk menyambut revolusi industri 4.0 agar dapat memahami perubahan ke era digitalisasi ini.
Kementerian Perindustrian akan menjadi panitianya dan Lembaga Pertahanan Nasional ikut membuat kurikulm, pelatihan ini akan dibuka dengan merilis pelatihan untuk pelatih (TOT) pada akhir April 2018 ini.
Menurut Menristekdikti M. Nasir saat ditemui usai Rapat Koordinasi Implementasi Program Making Indonesia 4.0 mengatakan pada awalnya pelatihan itu akan diikuti 80 orang, dengan harapan 80 orang tersebut akan menjadi pelatih bagi lembaga yang lain.
Setelah itu akan dilakukan pelatihan untuk 1000 peserta yang berasal dari berbagai kalangan mulai dari pemerintah seperti kementrian/lembaga eselon I sampai IV, swasta dan BUMN, LSM, hingga TNI-Polri.
"Pemerintah Daerah nanti masuk di dalamnya juga semua. Juni awal akan dilakuakn pembukaan massal untuk 1000 orang tersebut, harapan kami pelatihan tersebut bisa dibuka oleh presiden," kata Nasir.
Menurut dia, pelatihan bagi semua kalangan penting karena di era digitalisasi nanti perlu peran bersama dari semua pihak.
"Selama ini karena jadi faksi sendiri, maka bagaimana mensinkronkan. Konsepnya, buka pikiran, hati dan kemauan, karena untuk menghadapi revolusi industri 4.0 ini enggak bisa sendiri-sendiri. Jangan sampai lewat kesempatan ini, kalau lewat, ekonomi kita bisa berat," kata dia.
Sementra itu, Gubernur Lemhanas Agus Widjojo mengatakan, sebagai fasilitator pihaknya akan menggunakan TOT sebagai sarana penyebarluasan dari materi yang akan diberikan nanti.
"Ini akan terus berjalan sehingga menjadi revolusi mental dalam pengertian menyentuh dan memasuki semua lembaga kementeraian dan non kementerian. Akan mengubah cara berpikir dalam organisasi dan profesi manapun, terutama industri tadi," ucap Agus.
Pada prinsipnya, materi yang akan disampaikan nanti merupakan materi kepemimpinan, komunikasi, dan segala sesuatu yang bisa memberikan pencerahan kepada cara berpikir dan bertindak.
"Karena kita tahu di dalam era digital perlu kolaborasi terbuka yang sifatnya komprehensif, inilah sebetulnya yang ingin kita bekalkan pada saat-saat awal dan jadi dasar pada pengembangan selanjutnya," ucap dia.
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018