"Festival ini untuk mengenalkan kopi lokal Bengkulu kepada para peserta," kata Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Nopian Andusti usai menutup kegiatan Kemitraan Pasifik di Bengkulu, Rabu.
Ia mengatakan ada kopi lokal asal Kabupaten Seluma, Rejanglebong dan Kepahiang yang disajikan gratis kepada tamu undangan yang menghadiri acara tersebut.
Pantauan di Aula Serbaguna, kopi jenis robusta dan arabika diseduh langsung oleh barista di dalam aula tersebut.
Pemilik merek kopi lokal Sayoko, Ridho mengatakan kopi robusta menjadi andalan untuk dipasarkan di dalam negeri hingga ke Jepang dan Malaysia.
"Produk andalan kami adalah kopi bubuk robusta yang sudah dipasarkan ke Malaysia dan Jepang," ucapnya.
Selain jenis robusta, Sayoko menyediakan kopi arabika lokal, namun dalam bentuk biji mentah.
Festival kopi tersebut mendapat sambutan antusias dari para tentara yang terlibat dalam latihan bersama Kemitraan Pasifik.
Daniatma Pasific Patnership 2018, Kolonel Laut (K) Suswardana mengatakan selama dua minggu kegiatan telah banyak sekali pelatihan kebencanaan baik berupa saling bertukar pengalaman dan keahlian sampai latihan interoperabilitas di lapangan.
"Ada seminar penanggulangan bencana, pembangunan konstruksi di masa bencana hingga pelayanan kesehatan," katanya.
Baca juga: Bengkulu siap gelar Festival Kopi Rakyat
Pewarta: Helti Marini S
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018