Washington (ANTARA News) - Untuk pertama kali di Kongres AS, seorang pendeta Hindu melakukan doa pembukaan di Senat pada Kamis, sehingga menimbulkan protes dan mengakibatkan ditangkapnya tiga demonstran. Mereka yang ditangkap itu diidentifikasi sebagai anggota kelompok Kristen konservatif anti aborsi, Operasi Selamatkan AS, demikian jaringan TV CNN melaporkan. Pendeta itu, Rajan Zed dari Reno, Nevada, memakai pakaian oranye beratribut warna-warni saat membacakan doa, namun ia diminta menghentikan doanya ketika demonstran mencoba menghentikannya. Seorang pejabat melompati pendeta itu untuk berbicara di mikrofon, untuk meminta bantuan dari petugas ketertiban di Kongres agar menertibkan keadaan. Para pemprotes dituduh membuat kekacauan di Kongres. Organisasi konservatif lainnya, Asosiasi Keluarga AS, sebelumnya menyerukan para pemprotes untuk mengirimkan email ke para senator untuk menegaskan "penyesalan" mereka atas undangan kepada seorang pendeta Hindu itu. Seorang pemimpin organisasi itu, David Barton mempertanyakan mengapa pemerintah AS perlu memohon tuhan non-monotheistik. Ia menulis bahwa karena kaum Hindu percaya kepada tuhan ganda, maka doa tersebut bertentangan dengan "paradigma AS." "Dalam agama Hindu, Anda tidak memiliki satu Tuhan, tapi banyak, banyak, banyak tuhan-tuhan," kata Briton seperti dikutip DPA (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007