Jakarta (ANTARA News) - Kepala Komisi Hak Azasi Manusia PBB Louise Arbour, memberikan apresiasi kepada pemerintah Indonesia yang terus berupaya menyelesaikan kasus terbunuhnya penjuang HAM Munir. "Saya mendapat pernyataan dari Presiden bahwa investigasi terhadap kasus ini tetap dilanjutkan dan sedang dalam proses," kata Louise kepada pers setelah bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Kantor Presiden, Jumat. Turut mendampingi Presiden yaitu Menteri Hukum dan HAM Andi Mattalata, Mensesneg Hatta Rajasa, dan juru bicara kepresidenan Dino Patti Djalal. Menurut Louise, kasus Munir tidak saja bagian dari perhatian domestik tetapi juga kalangan internasional karena menyangkut masalah HAM. Sementara itu, juru bicara Presiden, Dino Patti Djalal mengatakan Presiden Yudhoyono memberikan penjelasan kepada Louise seputar perubahan dalam rangka pembangunan demokrasi dan kebijakan pemerintah di bidang HAM. "Presiden juga menekankan bahwa Indonesia terus berjuang menciptakan perdamaian termasuk peran Indonesia di Lebanon," ujar Dino. Louise berkunjung ke Indonesia 9 hingga 14 Juli, dan telah mengunjungi Bali dalam rangka mengikuti Lokakarya ke-14 Kerangka Kerja Regional untuk Promosi dan Perlindungan HAM di Asia Pasifik. Dalam kunjungannya di Aceh, Louise meninjau langsung korban tsunami termasuk mengamati perkembangan pascatsunami dan mempelajari maslaah pelanggaranB HAM di wilayah itu. "Selain dengan Presiden, dan Menteri Hukum dan HAM saya juga sudah bertemu Wakapolri. Saya berharap bisa bertemu dengan lembaga swadaya masyarakat yang ada di sini untuk mendengar masalah yang dihadapi dalam konteks HAM," ujarnya. Lebih lanjut Louise mengatakan pihaknya berharap Indonesia dapat mengambil peran sebagai pemimpin dalam penyelesaian masalah-masalah HAM di kawasan ASEAN. "Saya menyadari Indonesia memiliki kapasitas untuk itu," kata Louise.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007