Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Boediono, mengisyaratkan dirinya tidak mengkhawatirkan kemungkinan terjadinya pelarian modal asing (capital outflow) dari pasar berkembang (emerging market), seperti Indonesia ke negara-negara maju yang menaikkan suku bunga mereka. "Pembelian dengan modal dari luar di pasar modal masih lumayan. Kemudian untuk pembelian SUN juga masih lumayan. Jadi, artinya itu masih belum terjadi. Tapi, kalau toh ada pemberhentian dari proses itu tidak apa-apa juga," kata Boediono di Gedung Kementerian Koordinator Perekonomian di Jakarta, Jumat. Dia mengemukakan, agar tidak terjadi yang besar dari pelarian modal asing, pemerintah akan terus berupaya mengalihkan investasi tersebut ke sektor riil, seperti melalui insentif pajak penjualan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) dan penjualan Surat Utang Negara (SUN). "Kalau itu dibelikan saham dan saham itu dimiliki perusahaan di dalam negeri, uangnya kan untuk ekspansi. Jadi ada kaitannya dengan sektor riil. Maka, IPO itu penting sekali untuk menangkap aliran modal yang masuk," katanya. Ditambahkannya, pembelian SUN oleh pihak asing akan digunakan untuk membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang bisa digunakan untuk mendorong sektor riil, seperti infrastruktur. "Mungkin yang masin mandek itu di SBI. Barangkali mereka beli SBI, mandek di sana dan tidak digunakan untuk kredit. Tapi, itu sebagian, yang banyak malah di pasar modal, SUN juga lumayan," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007