"Kami memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lanny Jaya yang memberikan subsidi Rp1 juta per kepala keluarga (KK), dengan subsidi itu ditambah wajib belajar dan berobat, saya kira ini mampu mencerdaskan dengan cepat masyarakat yang ada di Papua," katanya di Jayapura, Selasa.
Senada dengan Tjahjo Kumolo, Bupati Lanny Jaya Befa Digibalon mengatakan program Kartu Lanny Jaya tersebut bersinergi dengan APBD kampung. Satu keluarga akan menerima Rp1 juta per KK tiap bulan.
"Setelah melakukan pendataan yang valid, diperoleh data jumlah kepala keluarga di Lanny Jaya berjumlah 23 ribu KK saja sehingga dirasa mampu untuk menyediakan dana tersebut," kata Befa.
Menurut Befa, Pemkab Lanny Jaya menyediakan Rp240 miliar yang terdiri dari dana desa atau kampung sebesar Rp140 miliar dan APBD kabupaten Rp100 miliar untuk Kartu Lanny Jaya Mandiri bagi 20 ribuan KK.
"Lalu ada Kartu Lanny Jaya Sehat dengan iuran sebanyak Rp100 ribu per KK dari masyarakat ke rekening yang diberi nama Lanny Jaya Sehat sehingga warga akan berobat hingga ke Jakarta, Makasar hingga Surabaya melalui Rumah Sakit (RS) Siloam dan di Jayapura pada salah satu RS dengan bebas biaya," ujarnya.
Dia menjelaskan, program ini akan bersinergi dengan BPJS karena selama ini masyarakat tidak memiliki cukup uang untuk biaya tiket ke Jakarta maupun dana transportasi dari Tiom ke Wamena jika hendak berobat.
"Sedangkan untuk mengobati penyakit tertentu, maka akan ada uang Rp100 miliar baru dari iuran masyarakat sebesar Rp300 ribu per KK termasuk iuran semua aparatur negara dari sekitar 5000 ASN," katanya.
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018