Bandung (ANTARA News) - Empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat 2018-2023 adu gagasan program unggulannya pada kegiatan mudzakarah politik yang diselenggarakan oleh Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Kota Bandung, Selasa.
Pada mudzakarah politik ICMI Jawa Barat tersbeut, keempat peserta yang berlaga di Pilgub Jawa Barat 2018 juga dipersilakan untuk menyampaikan visi dan misinya, terutama dalam membangun Jawa Barat melalui pandangan ke-Indonesiaan, ke-Islaman, kecendekiawanan, dan kerakyatan.
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut satu M Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) menyampaikan tentang pandangan pentingnya Jawa Barat menyongsong Indonesia Emas pada 2045.
Menurut Ridwan Kamil, kemajuan Jawa Barat bisa diwujudkan dengan memajukan penguasaan teknologi, termasuk digitalisasi banyak hal seperti administrasi pemerintahan dan pelayanan publik.
Sebagai contohnya, kata dia, kebanyakan pengangguran di Jawa Barat adalah lulusan SMK dan hal ini disebabkan pengajaran dan pengembangan jurusan di SMK jalan di tempat sejak bertahun-tahun lalu, sedangkan kebutuhan industri dan kecanggihan teknologi sudah bergeser cepat. Akibatnya, banyak lulusan yang kesulitan mendapat kerja.
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut dua, Tb Hasanuddin-Anton Charliyan (Hasanah) menyampaikan arah kebijakannya mengenai fondasi dasar kenegaraannya, yakni memandang agama tidak bisa dipisahkan dari pemerintahan.
Menurut Tb Hasanuddin agama harus menjadi jiwa dan argumen bagi semua tindakan pemerintahan sehingga dalam memimpin di tataran nasional dan daerah, harus dijiwai dan didasari argumen agama.
"Agama mengajarkan untuk melaksanakan musyawarah, bukan perdebatan. Menjamin hukum dan keadilan, persamaan derajat, dan memerangi kemiskinan dan kebodohan," kata pria yang akrab disapa Kang Hasan.
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut tiga, Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) pada acara ini menyampaikan kritik pedasnya untuk pemerintah pusat yang dinilai kurang adil memeratakan pembangunan di Jawa Barat.
Padahal keadilan inilah, kata Sudrajat, yang menjadi penentu penyelesaian masalah kemiskinan dan pengangguran di Jawa Barat.
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut empat Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, juga mengkritik perguruan tinggi di Jawa Barat dan para cendikiawan yang belum mampu menuntaskan masalah pendidikan di Jawa Barat.
Padahal, kata Deddy Mizwar, Jawa Barat memiliki perguruan tinggi dengan jumlah terbanyak di Indonesia dan ia mengajak akademisi dan perguruan tinggi bersama pemerintah meningkatkan pendidikan di Jawa Barat.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018