Kuala Lumpur (ANTARA News) - Pelatih Norizan Bakar masih memiliki kepercayaan diri menyusul kekalahan memalukan tim Malaysia dari China dalam laga Piala Asia. Sejumlah kritik dialamatkan kepada Norizan Bakar karena tim asuhannya kalah 5-1 dari China. Tim Malaysia dinilai tampil kurang greget. Norizan yang tengah menyiapkan timnya menghadapi Uzbekistan dalam pertandingan yang akan diadakan pada Sabtu, tampak mengabaikan kritik yang dilontarkan oleh deputy presiden asosiasi sepakbola setempat, Abdullah Sultan Ahmad Shah seputar penampilan tim Malaysia yang dinilai buruk. "Di negeri ini, kritik adalah normal. Ketika engkau tampil buruk maka kritik dan komentar-komentar miring akan berdatangan," kata Norizan. "Kami harus mengakui bahwa pertandingan pertama tidak membuahkan hasil menggembirakan. Kami perlu meningkatkan prestasi dalam pertandingan selanjutnya dan menunjukkan hasil lebih baik." Norizan yang menangani timnas Malaysia sejak 2005 itu mengatakan ia masih merasa mendapat dukungan dari presiden Asosiasi Sepakbola Malaysia (FAM) dan manajer tim Anifah Aman. "Manajer telah bersama dan berbicara dengan kami tadi malam soal penampilan ketika melawan China. Kami bergembira ia dapat memehami situasinya. Ketika salah seorang petinggi sudah berada bersama kami maka kami merasa termotivasi," kata Norizan. "Tidak ada seorang pun yang ingin timnya mengalami kekalahan. Ini sah-sah saja. Kekalahan itu justru akan memotivasi para pemain untuk tampil lebih baik di pertandingan berikutnya, dan membuktikan bahwa kritik yang dilontarkan adalah salah." Norizan juga mengatakan dirinya akan merombah susunan pemain ketika berhadapan dengan Uzbekistan. "Saya yakin setiap orang tidak senang melihat penampilan kami ketika melawan China. Sebagai pemain dan sebagai manusia, kami tentu tidak mau dilecehkan begitu saja terus menerus. Kami memerlukan dukungan positif menghadapai pertandingan selanjutnya," katanya. "Kami berharap rencana yang telah disusun dapat berjalan dalam pertandingan nanti." Tim-tim tuan rumah yakni Thailand, Vietnam dan Indonesia mengawali pertandingan pertamanya dengan menangguk kemenangan untuk melaju ke babak selanjutnya. "Kami memerlukan poin. Kami memerlukan tiga poin di sini atau bertanding imbang melawan Iran," kata salah seorang gelandang tim Malaysia, Nanthakumar. Malaysia pernah menjadi salah satu kekuatan sepakbola di kawasan regional dengan mampu lolos pada babak kualifikasi Olimpiade 1872 dan 1980, demikian laporan AFP. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007