Mataram (ANTARA News)- Kantor Kementerian Agama Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan hingga saat ini jumlah jemaah calon haji yang sudah menyerahkan paspor sekitar 78 persen atau 650 orang dari 838 orang calon haji.

"Sebanyak 838 calon haji itu terdiri atas jemaah calon haji reguler sebanyak 773 orang dan calon haji cadangan 65 orang yang juga harus menyerahkan paspornya," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Mataram H Burhanul Islam di Mataram, Selasa.

Dengan demikian, terdapat sebanyak 188 orang calon haji belum membuat paspor, atau kemungkinan sudah membuat tapi belum menyerahkan ke Kantor Kementerian Agama (Kemenag).

Ia mengatakan, jemaah yang belum membuat paspor ini sudah disurati untuk segera membuat paspor, karena saat ini petugasnya sedang menghimpun paspor jemaah untuk didaftarkan dan dimasukkan ke aplikasi "e-Hajj".

Aplikasi e-Hajj itu, lanjutnya, nantinya akan terkoneksi dengan semua dokumen jemaah, baik itu paspor, visa, termasuk saat berada di Tanah Suci sehingga mereka terkoneksi dengan akomodasi dan transportasi di Tanah Suci.

"Untuk itulah, paspor kami minta lebih awal dikirim dan diproses oleh Kementerian," katanya.

Menurutnya, kendala yang dialami sehingga jemaah hingga saat ini belum menyerahkan paspor selain karena belum membuat, juga kemungkinan ada jemaah yang pindah tempat tinggal ke luar Kota Mataram.

"Bahkan ada juga jemaah yang pindah ke luar daerah, yakni ke Makasar dan nantinya akan dibuatkan surat mutasi pindah embarkasi," katanya.

Sementara menyinggung besaran biaya perjalanan ibadah haji (BPIH), Buhanul mengatakan informasi terakhir SK besaran BPIH per embarkasi sudah ditandatangani Presiden.

Namun pihaknya belum bisa menginformasikan secara pasti kepada jemaah untuk menghindari kekeliruan. "Seperti informasi kemarin yang boleh membayar BPIH secara nasional, ternyata tidak dibolehkan. Karena itu lebih baik kita tunggu SK keluar," katanya.

Jadwal pembayaran BPIH tahap pertama telah ditetapkan Kementerian mulai 3-20 April untuk mengantisipasi keluarnya Keppres BPIH, namun ternyata jadwal itu tidak sinkron.

"Tapi, jemaah tidak perlu khawatir karena pemerintah pasti akan melakukan perpanjangan waktu sesuai dengan kondisi yang ada," katanya.

Baca juga: Penerbangan pertama jemaah haji Indonesia 17 juli

Baca juga: Garuda Indonesia dan Saudia Airlines angkut jemaah haji 2018

Baca juga: Ada 14 pesawat badan lebar untuk penerbangan haji 2018

 
Petugas Dinas Kesehatan Kota Serang memeriksa kesehatan calon Jemaah Haji 2018 di Serang, Banten, Selasa (10/4/2018). Sebanyak 836 calon Jemaah Haji setempat mengikuti serangkaian pemeriksaan kesehatan serta suntik serum miningitis selama tiga hari ke depan dan menurut jadwal mereka akan berangkat ke Tanah Suci akhir Juli mendatang. (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Pewarta: Nirkomala
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018