Karena di wilayah terisolir tidak ada listrik dan jaringan internet, jadi mereka menumpang. Namun konsekwensinya siswa harus mengeluarkan dana ekstra untuk transportasi, penginapan dan makan selama pelaksanaan di Selatpanjang."

Selatpanjang (ANTARA News) - Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Meranti Riau meminta para siswa SMA asal pulau terluar yang menumpang Ujian Nasional Berbasis Komputer di Kota Selatpanjang agar kos di wilayah pelaksanaan demi suksesnya program pemerintah tersebut.

"Karena di wilayah terisolir tidak ada listrik dan jaringan internet, jadi mereka menumpang. Namun konsekwensinya siswa harus mengeluarkan dana ekstra untuk transportasi, penginapan dan makan selama pelaksanaan di Selatpanjang," kata Wakil Bupati Kepulauan Meranti Said Hasyim, usai meninjau pelaksanaan UNBK/UNPK di Selatpanjang, Selasa.

Diakui Wabup upaya ini dilakukan untuk mensukseskan program Nasional yakni UNBK sehingga Kabupaten Kepulauan Meranti tidak tertinggal.

Sebab masih banyak sekolah yang berada di daerah tersisolir, yang belum memiliki fasilitas pendukung pelaksanaan UNBK seperti tak memiliki perangkat komputer, jaringan internet dan keterbatasan listrik.

Makanya Pemkab memang meminta para siswa untuk menumpang di sekolah yang berada di Selatpanjang.

Meski diakui oleh beberapa wali murid cukup memberatkan namun Wakil Bupati Said Hasyim menegaskan hal itu terpaksa dilakukan dalam rangka mensukseskan program Nasional UNBK.

"Jika tidak kita laksanakan maka kita akan terus tertinggal, hal ini diwajibkan oleh Pemerintah Pusat disamping untuk pemetaan kualitas pendidikan juga untuk mengukur sejauh mana keberhasilan serta ketersediaan fasilitas yang dimiliki oleh sekolah sekolah di Indonesia," jelas Wakil Bupati.

Namun begitu, ia berharap kedepan hal itu tidak terjadi lagi, Pemda Meranti akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Riau untuk mengadakan fasilitas pendukung UNBK.

Dikatakannya Pemerintah Provinsi dilibatkan karena sesuai dengan peraturan pengelolaan pendidikan tingkat SMA sederajat sejak beberapa tahun lalu telah menjadi kewenangan dari Pemerintah Provinsi.

Meski kondisinya demikian, sebut Wabup dari hasil peninjuanan pelaksanaan UNBK di Meranti secara umum pada hari kedua berlangsung aman dan lancar.

"Ujian Nasional di Meranti berjalan aman dan lancar, tidak ada satupun masalah yang dihadapi," akunya .

Seperti diketahui, pelaksanaan UNBK Tahun 2018 di Kabupaten Meranti, sudah dimulai sejak Senin lalu, serentak dengan pelaksanaan Ujian Nasional disekolah sekolah lainnya di Indonesia.

Untuk Kabupaten Meranti sendiri diikuti oleh 263 Siswa SMA sederajat, 1 diantaranya siswa wanita tidak bisa ikut karena memilih untuk menikah.

Kemudian sebanyak 154 siswa di SMAN I Tanjung Samak karena keterbatasan fasilitas diketahui tidak dapat melaksanakan UNBK, namun digantikan UNPK.

Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018