Beijing (ANTARA News) - Garuda Indonesia di Beijing belum mengalami pembatalan atau pengurungan jumlah penumpang pesawat ke Indonesia dari China menyusul adanya larangan oleh Uni Eropa (UE) kepada maskapai penerbangan Indonesia untuk memasuki Eropa. "Sampai sekarang belum ada dampak soal adanya larangan dari UE dan belum ada pembatalan atau pengurangan jumlah penumpang yang menggunakan Garuda," kata General Manager Garuda Indonesia untuk Beijing Pikri Ilham K, di Beijing, Jumat. Menurutnya, rute penerbangan Garuda Indonesia dari Beijing ke Jakarta maupun sebaliknyha sampai kini masih beroperasi seperti biasa dan tidak ada pengurangan penerbangan, karena memang penumpang yang diangkut cukup banyak. Pikri mengatakan, terkait adanya larangan dari UE tersebut sampai saat ini masih dalam taraf pertanyaan dari sejumlah pihak agen perjalanan di Beijing mengenai tingkat keselamatan pesawat Garuda. "Kita coba jawab bahwa pemeriksaan teknis pesawat dan keselamatan penumpang telah sesuai dengan standar yang ditentukan dan kita patuhi itu semua," kata Pikri. Selain itu pihak Garuda di Beijing juga menerima banyak pertanyaan dari sejumlah agen asuransi di China yang mempunyai cabang atau berpusat di Eropa. Untuk meyakinkan mengenai keselamatan pesawat Garuda, ia mengatakan, pihaknya akan melakukan upaya pro aktif ke sejumlah biro perjalan di China agar tidak perlu khawatir dengan keselamatan menggunakan pesawat Garuda ke Indonesia atau ke negara lain. Terkait dengan adanya liburan sekolah saat ini, Pikri mengatakan, tingkat isian penumpang cukup padat yaitu sekitar 90 persen dan Garuda belum sampai menambah frekuensi penerbangan dari Beijing-Jakarta pp. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007