Washington (ANTARA News) - Biro Penyelidik Federal FBI, Senin waktu AS, menggeledah kantor dan rumah penasihat hukum Presiden Donald Trump, Michael Cohen, kata sumber penegakan hukum setempat seperti dikutip Reuters. Ini adalah perkembangan dramatis terbaru berkaitan dengan penyelidikan yang melibatkan orang-orang dekat Trump.

Pengacara Cohen, Stephen M. Ryan, mengungkapkan para jaksa AS melancarkan penggeledahan yang sebagian berdasarkan referensi dari Kantor Pengacara Khusus Robert Mueller yang tengah menyelidiki apakah para anggota tim kampanye Trump pada Pemilu 2016 berkolusi dengan Rusia semasa Pemilihan Presiden AS dua tahun lalu. Trump sendiri menuduh penyelidikan ini sebagai upaya mencari-cari kesalahan dan membantah melakukan kolusi apa pun.

Penggeledahan ini mengencangkan tekanan hukum kepada Trump karena penggeledahan ini melibatkan catatan penasihat hukumnya yang sudah lama bekerja untuknya dan mengindikasikan pusat penyelidikan kedua di Manhattan, selain di Washington di mana penyelidikan Mueller berpusat.

Cohen telah menjadi pusat kontroversi setelah menggelontorkan 130 ribu dolar AS yang diakuinya beberapa saat sebelum Pemilu 2016 usai, kepada bintang film porno Stormy Daniels yang mengaku pernah satu kali berhubungan badan dengan Trump pada 2006 dan telah dibayar agar supaya tutup mulut mengenai hubungan seks itu.

Trump langsung mencela penggeledahan oleh FBI itu, namun tidak menjawab ekplisit apakah dia akan memecat Mueller. "Saya kira apa yang sedang terjadi ini tercela. Kita lihat apa yang terjadi nanti," kata Trump.

Trump tidak bisa memecat langsung Mueller, tetapi dia bisa memerintahkan Wakil Jaksa Agung Rod Rosenstein yang mengawasi penyelidikan si pengacara khusus, untuk menutup penyelidikan Mueller, atau Trump memecat Rosenstein jika si wakil jaksa agung menolak perintahnya.

FBI menyelidiki Cohen untuk dugaan penggelapan bank dan pajak, selain dugaan pelanggaran hukum dalam kaitannya dengan pemberian uang tutup mulut kepada Stormy Daniels. Juga diselidiki atas dugaan peran dia terkait dengan dukungan asing kepada Trump pada Pemilu 2016, demikian Reuters.

Baca juga: Mueller akui sedang selidiki Donald Trump

Pewarta: SISTEM
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018