Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak menguat sebesar 14 poin menjadi Rp13.754 dibanding posisi sebelumnya Rp13.768 per dolar AS.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Selasa mengatakan nilai tukar rupiah bergerak terapresiasi setelah kecemasan mengenai perang dagang sedikit mereda sehingga aset mata uang di negara berkembang kembali dilirik.
"Adanya harapan akan adanya titik temu antara AS-Tiongkok untuk mengakhiri potensi terjadinya perang dagang membuat mata uang di negara berkembang, termasuk rupiah kembali terapresiasi," katanya.
Dari dalam negeri, menurut dia, sentimen mengenai perekonomian juga relatif masih kondusif sehingga minat investor terhadap aset berdenominasi rupiah masih baik.
"Pasar obligasi di dalam negeri cenderung membaik seiring dengan penguatan rupiah," katanya.
Kepala Riset Monex investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa data tenaga kerja Amerika Serikat yang dirilis di bawah estimasi pasar turut membuat dolar AS mengalami tekanan.
Selanjutnya, ia mengatakan, pelaku pasar akan mencermati data indeks produsen Amerika Serikat. Jika data itu dirilis optimis, maka dapat memulihkan kekuatan dolar AS.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018