New York (ANTARA News) - Harga minyak berbalik naik atau "rebound" pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena ketegangan perdagangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat menunjukkan tanda-tanda mulai berkurang.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan pada Minggu (8/4), bahwa dia tidak mengharapkan perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok akan berlangsung, menurut laporan-laporan media.
Para analis mengatakan komentar positif dari pemerintahan Trump membantu mengangkat sentimen pasar pada Senin (9/4).
Pasar minyak terpukul keras pekan lalu di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia, dengan harga minyak New York dan Brent jatuh hampir dua persen pada Jumat lalu (6/4).
Sementara itu, harga minyak juga didukung oleh pelemahan dolar AS pada Senin (9/4), karena greenback yang lebih lemah membuat minyak yang dihargakan dalam dolar AS lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,31 persen menjadi 89,826 di akhir perdagangan.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, naik 1,36 dolar AS menjadi menetap di 63,42 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni, bertambah 1,54 dolar AS menjadi ditutup pada 68,65 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. Demikian Xinhua.
(A026/A011)
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018