Islamabad, (ANTARA News) - Pakistan membantah laporan-laporan pada hari Kamis bahwa seorang militan yang ditahan bulan lalu telah mengakui keterlibatan dalam serangan-serangan atas Mumbai, dengan menyatakan belum ada simpulan sampai penyelidikan rampung.

Harian the Wall Street Journal melaporkan Rabu, yang mengutip beberapa pejabat yang tak disebutkan jatidirinya, bahwa pihak berwenang telah memperoleh pengakuan dari seorang tokoh kunci kelompok terlarang Lashkar-e-Taiba (LeT).

India telah menyalahkan kelompok itu dalam serangan-serangan di Mumbai.

Tersangka itu, Zarar Shah, mengatakan kepada para penyidik ia memainkan peran kunci dalam perencanaan serangan-serangan tersebut yang merenggut 172 nyawa.

Cerita itu keluar dari seorang perwira keamanan yang tak disebutkan namanya berdasarkan pelacakan pembicaraan lewat telefon yang disadap pihak Amerika Serikat.

Tapi jurubicara Kementerian Dalam Negeri Pakistan Shahidullah Baig mengatakan kepada AFP, "Kami tak punya informasi seperti itu. Kami tak menerima laporan tersebut."

Polisi Pakistan menangkap Shah dan Zaki-ur-Rehman Lakhvi, tokoh lain kelompok itu yang mengurusi operasi, pada waktu serangan-serangan di Mumbai dilakukan, sebagai bagian dari serangkaian operasi terhadap kelompok Jammat-ud-Dawa, yang dikenal luas sebagai sayap politik LeT.

Penangkapan keduanya dilakukan setelah Dewan Keamanan PBB memasukkan Jamaat-ud-Dawa sebagai organisasi teroris, yang mewajibkan negara-negara anggota PBB membekukan aset-asetnya dan mengarah pada penangkapan beberapa tokoh senior oleh Islamabad.

Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan kepada AFP Kamis bahwa belum ada simpulan dari investigasi oleh Pakistan sampai India membagi bukti-bukti kunci kepada Islamabad tentang serangan-serangan tersebut.

Pejabat itu, yang minta namanya tak disebutkan, menambahkan bahwa New Delhi telah menyatakan penyelidikannya masih berlangsung.

Laporan media India menyebutkan bahwa Lakhvi memilih tim beranggota 10 pria bersenjata untuk melakukan serangan-serangan sedangkan Shah dituduh mengatur pengadaan kartu-kartu SIM dan telefon satelit yang digunakan dalam aksi 26-29 November di Mumbai, ibukota finansial India.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009