Jakarta (ANTARA News) - Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan menyebutkan pembunuh pensiunan TNI Angkatan Laut (AL) Hunaedi (83) tidak meninggalkan jejak aksinya.
"Petugas mencari jejak pelaku melalui bercak darah dengan bantuan anjing pelacak," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Polisi Indra Jafar di Jakarta, Senin (9/4) malam.
Indra menuturkan pelaku juga tidak meninggalkan senjata tajam yang digunakan untuk menusuk tubuh korban.
Bahkan pelaku menusuk korban pada bagian mematikan yakni organ tubuh jantung sebanyak tiga tusukan hingga Hunaedi diduga meninggal dunia di lokasi kejadian.
Indra menyatakan petugas Pusat Laboratorium dan Forensik (Puslabfor) Polri berupaya mencari sisa sidik jari dan bercak darah yang tersisa di sekitar lokasi kejadian maupun tubuh korban.
Perwira menengah kepolisian itu mengungkapkan tim Puslabfor Polri akan memisahkan sidik jari antara pelaku dengan warga yang membantu mengevakuasi jasad korban.
Saat ini, penyidik Polres Metro Jakarta Selatan masih menunggu analisa tim Puslabfor Polri terkait seluruh petunjuk seperti sidik jari, bercak darah maupun jejak yang tersisa di sekitar lokasi, serta tubuh korban.
Indra juga menambahkan penyidik telah meminta keterangan enam saksi termasuk istri korban, Sopiah (78) namun wanita lanjut usia itu tidak melihat jelas wajah pelaku.
Sebelumnya, seorang pria lanjut usia Hunaedi menjadi korban pembunuhan yang dilakukan seorang tidak dikenal di Komplek TNI AL Jalan Kayu Manis RT07/06 Nomor 18 Pondok Labu Cilandak Jakarta Selatan pada Kamis (5/4) pukul 18.00 WIB.
Hunaedi meninggal dunia akibat tusukan senjata tajam pada bagian dada bawah dan lengan kiri di ruang depan rumahnya.
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018