Surabaya (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur membatasi jumlah pendukung masing-masing pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan mengikuti secara langsung debat publik pertama Pilkada Jatim 2018.

"Pendukung yang boleh masuk jumlahnya paling banyak 150 orang," kata Komisioner KPU Jatim Gogot Cahyo Baskoro kepada wartawan di Surabaya, Senin.

Debat publik akan digelar Selasa, 10 April 2018, bertempat di Dyandra Convention Center dan disiarkan langsung oleh iNews TV, CNN Indonesia dan Trans TV.

Pembatasan pendukung dilakukan demi menghindari membeludaknya pendukung yang bisa berpengaruh buruk terhadap jalannya debat.

"Para pendukung pasangan calon juga tidak diperkenankan membawa alat musik dalam bentuk apa pun agar debat publik berjalan sesuai harapan. Kami harap peraturan yang disepakati menjadi acuan dan ditaati bersama," kata Gogot.

Baca juga: Pilgub Jatim akan ketat

Debat ini mengambil tema "Kesejahteraan Rakyat" dengan bahasan meliputi kesejahteraan bidang pendidikan, ketenagakerjaan, kesehatan, keagamaan, sosial budaya, sosial kemasyarakatan, konflik sosial dan ideologi, HAM, kebangsaan, kepemudaan, dan keperempuanan.

Untuk debat publik perdana ini, KPU menyiapkan empat panelis terdiri dari Abdul Chalik dari UIN Sunan Ampel, Nunuk Nuswardani dari Universitas Trunojoyo Madura, Abdul Chalik dari UIN Sunan Ampel, Fauzan dari Universitas Muhammadiyah Malang dan aktivis antikorupsi Luthfi J. 0Kurniawan.

Debat akan dimoderatori oleh Alfito Deanova dan Anisa Dasuki.

Pilkada Jatim 27 Juni 2018 diikuti dua pasangan calon, yakni Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dengan nomor urut 1, dan Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno nomor urut 2.

Pasangan nomor 1 diusung Partai Demokrat, Golkar, PAN, PPP, Hanura dan NasDem, sedangkan pasangan nomor 2 diusung PKB, PDIP, PKS dan Gerindra.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018