Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat secara resmi meminta Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) agar membentuk panel penyelesaian perselisihan mengenai subsidi industri China, yang disebutnya melanggar peraturan perdagangan internasional, Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) mengatakan, Kamis. "Walaupun dua putaran konsultasi WTO kami dengan China telah berlangsung konstruktif, mereka belum menyelesaikan kekhawatiran kami seputar subsidi yang mendistorsi perdagangan, di mana dijanjikan dihapus setelah bergabung dalam Organisasi Perdagangan Dunia," kata juru bicara USTR, Sean Spicer, dalam sebuah pernyataan, seperti dilaporkan Kyodo. Amerika Serikat mengajukan kasusnya atas China terhadap WTO yang berbasis di Jenewa itu pada Februari lalu, yang mengadukan Beijing secara tidak adil memberikan subsidi terhadap industri baja, kayu dan industri-industri lainnya, di mana pihaknya melihat sebagai diskriminasi terhadap impor barang-barang manufaktur AS. Aksi Kamis itu muncul karena tekanan yang terus menggunung di Washington untuk mengatasi defisit perdagangan yang terus membengkak dengan China, di mana jumlahnya mencapai 232,55 miliar dolar pada 2006, tingkat tertinggi yang dicatat dengan satu-satunya negara. "China telah mengambil langkah positif melalui pencabutan satu program subsidi, tetapi masih perlu lebih banyak yang harus dilakukan," kata juru bicara itu lagi. Hal ini merupakan perselisihan kedua terhadap China bagi Amerika Serikat yang telah meminta kepada WTO untuk membentuk panel penyelesaian perselisihan. September tahun lalu, Amerika Serikat bersama dengan Kanada dan negara-negara Eropa, meminta untuk hearing mengenai "discriminatory charges" atas suku cadang yang diimpor. (*)
Copyright © ANTARA 2007