Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia menyatakan seluruh bank atau 115 bank di Indonesia akan mulai mengedarkan kartu debet berlogo Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) "Garuda Merah" pada akhir April 2018.
"Kartu GPN ini untuk melibatkan semua perbankan yang ada di Indonesia. Akhir April kita akan luncurkan serentak," kata Kepala Departemen Elektronifikasi dan GPN BI Pungky Wibowo di Jakarta, Senin.
Kartu debet berlogo "Garuda Merah" ini merupakan bagian implementasi lanjutan GPN yang pertama kali diperkenalkan pada awal Desember 2017. GPN atau "National Payment Gateway" merupakan sistem yang mengintegrasikan berbagai alat dan jaringan pembayaran, sehingga nasabah dapat bertransaksi dan menggunakan jasa pembayaran secara lintas sarana dan parasarana.
Dengan menggunakan kartu debet GPN, kata Pungky, nasabah akan memperoleh tiga manfaat yakni pertama penurunan biaya administrasi bulanan kartu debet. Besaran penurunan itu tergantung kebijakan masing-masing bank, namun diperkirakan mencapai Rp1000 dari tarif semula.
Kemudian, GPN juga memberikan akses kepada nasabah untuk menggunakan alat bayar GPN lintas sarana dan prasarana milik perbankan di seluruh Indonesia.
Selain itu, manfaat ketiga, segala tahapan transaksi, dari pengalihan (routing) hingga penyelesaian (settlement) dilakukan oleh perusahaan dalam negeri sehingga segala prosesnya dilakukan di dalam negeri.
Sayangnya, bank belum diwajibkan untuk menerbitkan kartu GPN yang hanya difasilitasi teknologi chip. Kartu GPN masih dapat berupa pita magnetik tergantung saldo rekening yang ditetapkan bank penerbit dan nasabah.
"Kalau memang semua perbankan mau langsung NCCICS (penggunaan pin enam digit dan chip) itu silahkan. Ada sistem chipnya sehingga lebih aman. Namun kalau mau hanya logo nasional dulu silahkan. Sesuai kebutuhan," ujar dia.
Wakil Senior Presiden Deposit Konsumer Bank Mandiri, Trilaksito Singgih Hudanendra mengatakan kartu debet Mandiri berlogo GPN masih ada yang menggunakan pita magnetik, khusus bagi saldo nasabah di bawah Rp5 juta.
"Memang tidak semua langsung chip. Tapi memang ini bagian tahapan untuk penerapan chip nanti," ujar Singgih.
Saat ini, dari 17 juta kartu debet Mandiri yang beredar, baru 1,5 juta kartu yang menggunakan chip. Mandiri menargetkan dapat menerbitkan empat juta kartu debet GPN.
Dengan kartu GPN, Mandiri menurunkan tarif administrasi bulanan kepada nasabah di rentang Rp500-Rp1000, yakni untuk kartu debet Platinum menjadi Rp7.500 atau turun Rp1.000, kartu debet Gold Rp4.500 atau turun Rp1.000, dan debet silver Rp2.000 atau turun Rp500.
Kemudian, penurunan biaya juga terjadi pada tarif MDR. MDR adalah komisi yang diminta bank kepada pedagang atau sektor jasa yang menggunakan mesin EDC milik bank tersebut. MDR yang sebelumnya 2,5-3 persen kini menjadi maksimal satu persen setiap transaksi.
Sayangnya, biaya transfer dan tarik tunai menggunakan kartu debet GPN Mandiri masih menggunakan tarif lama.
"Nanti kalau sudah banyak bank yang menggunakan kartu GPN, kita bisa menyesuaikan dan tarik tunai," kata Singgih.
Baca juga: Bank turunkan biaya administrasi kartu debet GPN
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018