"Hingga sore hari ini masyarakat masih bertahan, belum ada yang mengungsi," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar, Adi Chandra kepada Antara di Pekanbaru, Senin.
Ia menjelaskan banjir yang terjadi sejak Senin dinihari tadi tersebut terjadi di Desa Gunung Sahilan dan Desa Sungai Paku, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar. Menurut dia, banjir rata-rata setinggi 50 sentimeter tersebut akibat luapan sungai Kampar yang kerap terjadi ketika hujan intensitas tinggi.
Hingga sore hari ini, dia mengatakan tim reaksi cepat (TRC) BPBD Kampar masih berada di lokasi banjir untuk memberikan bantuan. Namun, berdasarkan pantauan TRC masyarakat di dua desa itu lebih memilih bertahan dibanding mengungsi.
"Kami juga tadi sudah tawarkan tenda pengungsian dan dapur darurat. Tapi masyarakat melalui kepala desa mengatakan belum membutuhkan. Meski begitu tim kita masih siaga di lokasi banjir," ujarnya.
Secara umum, ia menuturkan bahwa banjir yang terjadi di dua desa itu kerap terjadi bila terjadi hujan lebat. Namun, kondisi itu tidak akan bertahan lama. Dalam waktu kurang dari 24 jam biasanya akan kembali surut. Dia juga mengatakan masyarakat di dua desa itu telah memahami situasi tersebut.
"Sekarang hujan masih terjadi dan potensi banjir surut sepertinya kecil. Makanya kita juga telah menyiapkan tim dan peralatan mengantisipasi hal itu," katanya.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa banjir yang terjadi di Desa Sungai Paku menyebabkan satu sekolah dasar terpaksa diliburkan hari ini. Hal itu menyusul banjir menggenangi bangunan sekolah sehingga proses belajar mengajar tidak memungkinkan untuk dilakukan.
Selain sekolah, berdasarkan foto dokumentasi yang diperoleh Antara, satu unit masjid di desa tersebut juga terendam banjir. Begitu juga rumah-rumah warga yang tampak terendam air.
Baca juga: Dua desa hilir Sungai Kampar terendam banjir
Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018