Depok (ANTARA News) - Calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Adang Daradjatun, menegaskan akan menggratiskan biaya sekolah bagi SMA di Jakarta apabila terpilih sebagai gebernur DKI Jakarta periode 2007-2012. "Dalam dua atau tiga tahun ke depan SMA di Jakarta akan digratiskan," kata Adang, dalam Debat Publik, di Balai Sidang UI, Depok, Kamis. Adang yang hadir hanya seorang diri tanpa saingannya dalam Pilkada DKI Jakarta, Fauzi Bowo. Ia mengatakan pada tahun pertama belum bisa berbuat apa-apa, karena APBD telah disahkan, sehingga hanya menjalankan saja. "Pada tahun kedua atau ketiga barulah saya bisa gratiskan SMA," tegasnya. Dalam debat publik yang menurut rencana dilaksanakan pada pukul 12.30 WIB itu terpaksa diundur hingga pukul 13.30 WIB dan baru bisa dimulai dan selesai sekitar pukul 16.30 WIB. Dalam acara debat publik ini dihadirkan empat penelis, yaitu Guru Besar Administrasi Negara, FISP-UI, Eko Prasojo, Pakar Komunikasi UI, Effendi Gazali, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI, Muhmamad Tri Andika, dan Firdaus Ali. Dalam acara debat publik itu Adang menjelaskan berbagai kebijakan yang akan diambilnya jika kelak terpilih sebagai gunernur DKI Jakarta. Misalnya masalah pengangguran yang akan dibenahinya dengan menggerakkan sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM). "Perusahaan dengan skala mikro akan dipermudah mendapatkan modal dan akan mendapatkan pembinaan," katanya. Dikatakannya keberpihakan kepada sektor ekonomi lemah akan mampu menjalankan perekonomian rakyat, sehingga diharapkan akan terbuka luas lapangan pekerjaan. "Pemimpin harus punya karakter dan keberpihakan kepada masyarakat," ujarnya. Sedangkan di bidang kesehatan, Adang berjanji akan mengembangkan Undang-undang tentang asuransi khusus untuk warga DKI Jakarta. Ia juga menekankan kepada rumah sakit untuk tidak menolak warga miskin jika ingin berobat, sehingga warga miskin akan mudah dalam mendapatkan pengobatan. Sementara itu, Effendi Gazali mengatakan debat publik merupakan hal yang penting dilakukan untuk memberikan pembelajaran politik bagi masyarakat, sehingga masyarakat dapat mengetahui siapa calon yang akan dipilih nantinya. "Masyarakat harus diberikan pendidikan politik yang baik," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2007