Kediri (ANTARA News) - Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menegaskan pembangunan bandara di Kabupaten Kediri akan berdampak cukup positif bagi perekonomian daerah.
"Tentu ada pusat pertumbuhan ekonomi baru dan ini bagus untuk mengatasi kemiskinan dan juga (menambah) pendapatan masyarakat," katanya ditemui saat berkunjung ke Pondok Pesantren Kedunglo, Kota Kediri, Minggu (8/4) malam.
Gus Ipul yang hadir dalam acara peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW dan haul KH Abdul Madjid Ma`roef di PP Kedunglo Kediri, tersebut mengatakan di Jatim memang sudah dibangun bandara di sejumlah daerah.
Selain Bandara Juanda Surabaya, juga ada bandara di Banyuwangi, Bawean dan sejumlah daerah lainnya. Rencana pembangunan bandara di Kabupaten Kediri, bisa mempercepat pembangunan di kawasan barat Jatim.
Terlebih, tambah dia, jalan tol Surabaya-Solo sebentar lagi tersambung. Bahkan, rencananya juga akan dibangun jalan tol yang menghubungkan Kertosono-Tulungagung, sehingga tentu bisa lebih bermanfaat.
"Ini bisa menumbuhkan ekonomi, di antaranya membuka `city link`, membuka layanan transportasi, memudahkan orang dan barang. Ada JLS (jalur lintas selatan) juga, harapannya ke depan kawasan selatan akan lebih maju. Jika saya diberi amanat memimpin, ke depan akan mempercepat pembangunan jalan tol Kertosono-Tulungagung," kata dia berharap.
Gus Ipul menambahkan rencana pembangunan bandara serta jalan tol tersebut juga bisa berdampak pada pariwisata yang juga bisa berkembang. Di wilayah Kediri dan sekitarnya, juga terdapat Jalur Lingkar Wilis sehingga ke depan bisa semakin terdukung pembangunannya.
"Ada jalan besar, jalan tol, JLS dan Lingkar Wilis itu pendukung. Yang utama, nanti dikembangkan wisata dan industri berbasis agro. Kawasan selatan bisa dibangun pusat pertumbuhan industri baru yang berbasis agro dan maritim," katanya.
Ia juga sengaja hadir dalam acara peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW dan haul KH Abdul Madjid Ma`roef di Pondok Pesantren Kedunglo Kediri tersebut, selain untuk silaturahim, ia juga ikut berdoa bersama para pengamal salawat wahidiyah.
"Saya sowan, ikut mujahadah, sama-sama meminta pertolongan Allah, syafaat Allah sama kiai dan umat. Kita duduk bersama untuk mendengarkan tausiyah sekaligus mengingat Allah. Ini energi, kekuatan dan majelis seperti ini adalah yang tidak hanya punya dampak spiritual, tapi ada kesalehan sosial," ujar Gus Ipul.
Lebih lanjut, ia menyebut kesalehan sosial itu misalnya roda perekonomian masyarakat bisa berjalan, bahkan juga menghidupkan aktivitas di Kota Kediri dengan agenda parade budaya. Kegiatan ini bisa menarik, bisa dikemas seperti Jember, Banyuwangi.
"Di samping mujahadah kubro, juga ada kirab budaya yang merupakan ajang bagi segenap jamaah kota lain. Untuk bagian representasi. Kami dukung terus, dan ini bisa jadi ikon baru Kota Kediri. Kami ke sini tidak bicara dukungan saja, tapi hanya sowan," ujar Wakil Gubernur Jatim nonaktif ini.
Kegiatan peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW tersebut sekaligus dilakukan bersamaan kegiatan mujahadah kubro yang digelar oleh Yayasan Perjuangan Wahidiyah dan Pondok Pesantren Kedunglo, Kota Kediri. Ribuan warga pengamal wahidiyah dari berbagai daerah memadati lokasi pondok itu, ikut acara tersebut.
Kegiatan tersebut digelar 3-8 April 2018, dengan beragam kegiatan, misalnya resepsi mujahadah dengan doa bersama, ekspo, kirab budaya wahidiyah, peresmian badan penyalur bantuan usaha modal dan beragam kegiatan lainnya.
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018