Penajam (ANTARA News) - Sedikitnya 885 warga dari 239 keluarga di Kabupaten Penajam, Paser Utara, Kalimantan Timur dilaporkan terdampak pencemaran minyak akibat kebocoran pipa jaringan minyak mentah milik Pertamina.
"Korban terdampak kebocoran pipa penyalur minyak mentah itu bertambah," jelas Kepala Sub Bidang Logistik dan Perlengkapan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Penajam, Paser Utara, Nurlaila, ketika ditemui Antara di Penajam, Minggu.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara hingga Minggu (8/4) mencatat sebanyak 885 jiwa dari 239 keluarga di tiga RT 04 Kelurahan Nenang, Kecamatan Penajam tercemar limbah minyak berupa bau yang menyengat akibat kebocoran pipa minyak mentah itu.
Sedikitnya belasan warga di Kelurahan Nenang mengalami mual, pusing dan muntah-muntah, dua warga di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Aji Putri Botung Kabupaten Penajam Paser Utara karena mengalami gangguan pernafasan.
Menurut Nurlaila, kebocoran pipa penyalur minyak mentah tersebut baru diketahui pada Sabtu (7/4) sore.
Bau menyengat yang ditimbulkan dari kebocoran pipa penyalur minyak mentah itu lanjut ia, telah menyebar ke wilayah RT 06, 07 dan RT 08 Kelurahan Nenang.
Sekretaris Kabupaten Penajam Paser Utara Tohar sempat merasa kesal dengan lambannya Pertamina melakukan penanganan terhadap kebocoran pipa penyalur minyak mentah di kawasan RT 04 Kelurahan Nenang tersebut.
Sekkab tidak menginginkan warga terlalu lama terkena dampak, serta pencemaran dari kebocoran pipa penyalur minyak mentah itu berdampak lebih luas.
"Kami mengingkan adanya langkah konkrit dari Pertamina, sudah jelas kebocoran yang terjadi itu pipa milik Pertamina," tegas Tohar.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara meminta Pertamina menurunkan alat berat untuk mempercepat penggalian agar kebocoran pipa penyalur minyak mentah cepat tertangani sehingga dampaknya tidak semakin meluas.
Dengan lambannya penanganan kebocaran pipa penyalur minyak mentah tersebut juga berdampak pada tambak dan belat milik masyarakat, serta 10.000 bibit tanaman bakau ikut tercemar minyak mentah akibat kebocoran pipa penyalur minyak mentah milik Pertamina.
Pewarta: Novi Abdi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018