Sukabumi (ANTARA News) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo meninjau Desa Citarik, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, guna memantau proses penyerapan Program Padat Karya tunai atau "cash for work" Dana Desa 2018, Minggu siang.

"Desa Citarik di daerah ini sebelumnya merupakan daerah kumuh tempat pembuangan sampah, sekarang dibantu Kementerian Pekerjaa Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membuat bangunan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) berbasis bank sampah. Kita membantu dalam proses pengadaan mesin pengolahan sampah melalui dana desa untuk operasionalnya," katanya di "TPS 3R" Desa Citarik Kecamatan Pelabuhan Ratu.

Eko yang datang bersama sejumlah jajarannya dan perwakilan dari Kementerian PUPR, tiba di Desa Citarik sekitar pukul 10.00 WIB langsung melakukan peninjauan ke dua lokasi yakni proyek dana desa yakni, TPS 3R dan pembangunan embung atau kolam retensi di Bukit Manunggal.

Kedatangan rombongan disambut oleh Kepala Desa Citarik Moch Ledi Nuraidi dan Camat Pelabuhan Ratu Dody Rukman beserta jajaran dan masyarakat sekitar.

Eko nampak berbincang dengan 40 pekerja Bank sampah TPS 3R yang mayoritasnya merupakan kaum lanjut usia yang diberdayakan secara ekonomi dengan mengolah sampah organik dan nonorganik.

"Tetap semangat yang ibu-ibu dan bapak-bapak," ucap Mendes Eko kepada pekerja.

Eko juga mengapresiasi langkah Kementerian PUPR dalam membantu rehabilitasi Desa Citarik melalui pengadaan tiga unit mesin pengolah sampah dan bangunan.

"Rata-rata pekerja di TPS ini bisa membawa pulang uang Rp35.000-Rp60.000 per pekan dari mengolah sampah," ungkapnya.

Tinjauan rombongan berlanjut ke pembangunan embung resapan air yang bersebelahan lokasinya dengan TPS 3R.

Eko menyempatkan diri berdialog dengan perwakilan 110 pekerja di lokasi itu untuk menanyakan besaran rupiah yang mereka bawa pulang melalui pembuatan embung yang disebut dengan Situ Kubang seluas 300 meter per segi.

"Honor 110 pekerja embung ini berasal dari Dana Desa kami sebesar Rp80.000 per hari sekarang progresnya sudah 35 persen rampung. Mudah-mudahan selesai pada Mei 2018 dan secara bertahap dana desa akan kami gulirkan untuk kegiatan lainnya," tuturnya.

Dikatakan Eko, target program tersebut adalah mengubah daerah kumuh dan bau menjadi kawasan destinasi wisata dan sampahnya bisa menjadi nilai ekonomis bagi warga.

Selain pembuatan Embung, dana desa di Citarik juga diperuntukan bagi pembuatan sebuah pendopo tepat di depan kolam retensi yang diproyeksikan bisa menjadi destinasi wisata.

Kepala Desa Citarik Moch Ledi Nuraidi mengatakan pihaknya memperoleh jatah dana desa tahap awal pada 2018 sebesar total Rp771 juta.

"Dana desa yang terserap kali ini baru 20 persen peruntukan bagi pembuatan tembok penahan tanah Situ Kubang serta pembangunan Saung Pariwisata. Kita juga akan buat track sepeda gunung, arena jogging dan fasilitas lainnya," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018