Paris (ANTARA News) – Reporter Tanpa Batas, Sabtu waktu setempat, menuduh tentara Israel melakukan "penembakan yang disengaja" terhadap wartawan di Gaza setelah sepekan pertumpahan darah di perbatasan.
Sembilan orang tewas dalam kerusuhan terakhir, termasuk Yasser Murtaja, seorang jurnalis dari agensi Ain Media yang bermarkas di Gaza, yang tewas akibat luka setelah ditembak, kata Kementerian Kesehatan di Gaza seperti dilansir AFP.
Sedikitnya 491 orang juga terluka oleh tembakan Israel ketika ribuan demonstran mendekati pagar perbatasan di sekitar Gaza pada Jumat kedua berturut-turut, membakar ban dan melemparkan batu ke arah pasukan Israel.
Tidak ada warga Israel yang terluka.
"Fotografer Palestina Yasser Mourtaja mengenakan rompi dengan tanda 'Press': dia jelas korban dari penembakan yang disengaja," kata Christophe Deloire, Sekretaris Jenderal Reporter Tanpa Batas (RSF) via Twitter.
"RSF benar-benar mengecam penembakan yang disengaja terhadap wartawan oleh tentara Israel."
Murtaja (30), ditembak ketika mengambil foto unjuk rasa Khan Younis di selatan wilayah itu. Para saksi mengungkapkan dia dekat dengan bagian depan unjuk rasa ketika terkena tembakan.
Foto AFP yang diambil setelah dia terluka menunjukkan Murtaja mengenakan rompi pers saat menerima perawatan.
Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018