Jakarta (ANTARA News) - Direktur Galeri Nasional Indonesia (GNI) Tubagus Sukmana mengatakan tahun ini pihaknya terus melakukan penataan, peningkatan fasilitas, dan menambahan koleksi galeri dalam rangka mewujudkan GNI sebagai barometer seni rupa Indonesia. "Kami berharap Galeri Nasional dapat menjadi pusat informasi seni rupa Indonesia dan memberi manfaat besar bagi pecinta seni dan masyarakat pada umumnya," kata Tubagus, di Jakarta pekan ini. Tubagus mengatakan GNI sebagai pusat kegiatan seni rupa memiliki orientasi program untuk mewadahi potensi seniman menggelar karya-karyanya dengan prinsip kurasi dan manajemen pameran yang baik. Sejumlah perbaikan gedung, penambahan fasilitas ruang pamer dan wisma seni, ruang koleksi, dan laboratorium telah mulai dilakukan awal 2007 pada galeri yang berlokasi di Jalan Merdeka Timur. Pihak museum melalui tim kurator GNI yang terdiri dari Mamannoor, Rizki A Zaelani, M Agus Burhan, dan Indra C Noerhadi dan Inda C Noerhadi juga berupaya menambah koleksi seni rupa yang kini mencapai 7000 koleksi dari sejumlah tokoh pelukis era Raden Saleh hingga modern. "Ruang pamer kita tambah dan diperbaiki, ruang perpustakaan, kafe, dan wisma seni juga kita buka dan bisa dimanfaatkan oleh pengunjung," katanya. Di GNI kini telah dibangun jembatan penghubung atau Annex yang dibangun untuk memudahkan akses pengunjung dari ruang Pameran Temporer (Gedung B) ke ruang Pameran Tetap (Gedung B dan C). "Dengan jembatan ini pengunjung bisa melihat seluruh pameran tanpa harus keluar masuk gedung," katanya. Dari segi program, tenaga teknis GNI dan Tim Kurator kini tengah merancang program diantaranya pameran seni rupa tingkat nasional dan internasional, seminar, pelatihan, dan kompetisi. "Kami juga akan melakukan pameran keliling untuk mengenalkan koleksi ke masyarakat luas. Pameran keliling akan dimulai dari Medan, Menado, Malaysia dan Philipina," kata salah satu kurator GNI, Rizki A Zaelani.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007