Duka meliputi keluarga pria beranak satu itu, terutama istrinya Dian Kartika Sari Utami.
Kakak ipar Mustofa, Suparno Hadi menuturkan, keluarga menerima kabar bahwa Mustofa meninggal dunia karena keretanya mengalami kecelakaan di Ngawi pada Jumat (6/4).
"Katanya belum dapat dievakuasi. Ia (Mustofa) baru dapat dievakuasi empat jam setelah kecelakaan karena posisinya yang terjepit di ruang masinis lokomotif," kata Suparno.
Ia mengatakan bahwa keluarga tidak punya firasat apapun kalau Mustofa, yang dikenal kerabat dan tetangga sebagai sosok baik yang mudah bergaul, akan meninggal dunia.
Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Supriyanto menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Mustofa setelah kecelakaan rangkaian KA Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya pada Jumat (6/4) malam.
PT KAI sangat menyesalkan kelalaian pengemudi truk trailer saat melintasi jalur kereta yang menyebabkan masinis kereta meninggal dunia.
"Jajaran Direksi PT KAI dan semua karyawan menyampaikan duka yang sangat mendalam atas insiden tersebut. PT KAI akan menjamin biaya pengobatan dan perawatan terhadap korban luka kecelakaan KA ini," kata Supriyanto.
Kereta Api Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya mengalami kecelakaan dengan truk trailer pengangkut beton bantalan rel di perlintasan liar di km 215+8 Jumat malam sekitar pukul 18.25 WIB, yang menyebabkan lokomotif dan tiga kereta di belakangnya anjlok di antara Stasiun Kedungbanteng-Walikukun di wilayah Mantingan, Kabupaten Ngawi.
Selain menyebabkan korban luka dan meninggal, kecelakaan itu juga merusakkan mobil Avanza yang parkir di sekitar lokasi kejadian.
Baca juga: Masinis KA Sancaka tewas di lokasi kecelakaan
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018