Kota Gaza (ANTARA News) - Delapan orang Palestina tewas dan 1.070 orang lagi cedera pada Jumat (6/4), selama bentrokan berdarah satu hari antara ribuan demonstran Palestina dan tentara Israel di perbatasan antara Jalur Gaza dan Israel, kata sumber medis.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza Ashraf Al-Qedra mengatakan kepada Xinhua bahwa satu orang Palestina telah meninggal pada Jumat akibat luka yang dideritanya pada Jumat pekan lalu.
Al-Qedra menambahkan tujuh orang lagi meninggal selama bentrokan baru yang melua --yang terjadi Pada Jumat akibat tembakan penembak gelap di bagian timur Jalur Gaza di dekat perbatasan dengan Israel
Pasukan militer Israel menggunakan amunisi aktif, peluru logam yang berlapis karet, gas air mata dan mobil pemadam terhadap ratusan demonstran yang melempar batu ke arah tentara di dekat pagar antara bagian timur Jalur Gaza dan Israel.
Puluhan ribu demonstran Palestina memulai aksi mereka pada Jumat pagi untuk membakar puluhan ban mobil bekas di dekat perbatasan antara bagian timur Jalur Gaza dan Israel dalam upaya membuat tameng asap hitam guna melindungi diri mereka dari tembakan tentara Israel.
Seorang juru kamera Xinhua mengatakan ia melihat asap hitam tebal setelah ban dibakar di daerah garis perbatasan antara bagian timur Jalur Gaza dan Israel. Demonstran ingin mencegah penembak gelap Israel membidik mereka, ia menambahkan.
Di wilayah Israel di perbatasan tersebut, tentara Israel membawa lebih banyak prajurit militer, kendaraan lapis baja, pesawat tanpa awak yang dilengkapi tabung gas air mata, petugas pemadam dan kendaraan pemadam guna mencegah asap terdorong oleh angin ke dalam wilayah Israel.
Pada Jumat pagi, ribuan orang mulai berdatangan di lima daerah geografis berbeda dari selatan sampai utara Jalur Gaza di dekat perbatasan dengan Israel. Mereka membawa ban dan bawang putih untuk mengurangi dampak gas air mata.
Sementara itu, presiden Pemerintah Otonomi Palestina mengatakan di dalam satu pernyataan resmi bahwa Pemerintah Otonomi mengutuk aksi pembunuhan dan penindasan. Tentara Israel, katanya, menggunakan kekerasan untuk menghadapi orang Palestina, yang berdemonstrasi damai di bagian timur Jalur Gaza.
Menurut pernyataan tersebut, pemimpin Palestina akan meminta Duta Besar Palestina untuk PBB Reyad Mansour, serta Liga Arab dan Uni Eropa "untuk segera bertindak bersama dengan semua pihak internasional guna mencegah kebrutalan Israel dan pembunuhan orang Palestina yang tak berdosa dengan sengaja".
Pada Kamis, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyeru semua pihak agar menahan diri dalam menghadapi situasi saat ini di perbatasan Jalur Gaza-Israel.
Di dalam satu pernyataan mengenai situasi di Jalur Gaza, sekretaris jenderal PBB tersebut menyeru semua pihak di lapangan "agar menghindari bentrokan dan sepenuhnya menahan diri", kata Juru Bicara Guterres, Stephane Dujarric.
Ditambahkannya, pemimpin PBB itu terutama mendesak Israel "agar melakukan pencegahan maksimal" dalam penggunaan kekuatan guna menghindari korban jiwa.
(Uu.C003)
Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018