Surabaya (ANTARA News) - Sejoli atau pasangan lelaki dan perempuan di Surabaya, Jawa Timur, yang diduga melakukan percobaan bunuh diri dengan membakar diri telah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo Surabaya, kata perwira kepolisian setempat.
Sejoli yang masing-masing bernama Robi (34), warga Dukuh Karangan, Babatan, Wiyung, Surabaya, dan Eni Sri Lestari (40), warga Jalan Srigading, Desa Oro-oro Ombo, Kartoharjo, Madiun, itu ditemukan terbakar dengan saling berpelukan di kamar kos Jalan Babatan Gang 1 nomor 15, Kecamatan Wiyung, Surabaya, pada Kamis malam, 5 April, sekitar pukul 23.45 WIB.
"Pasangan ini diselamatkan oleh warga sekitar yang segera bergotong royong memadamkan api. Namun lukanya cukup serius pada masing-masing korban. Pertolongan pertama dilakukan di Rumah Sakit Wiyung Sejahtera Surabaya, yang terdekat dengan lokasi kejadian," ujar Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Wiyung Surabaya Inspektur Polisi Dua Sumarno, saat dikonfirmasi di Surabaya, Jumat.
Dia menandaskan, karena luka kedua korban yang terbilang parah, Rumah Sakit Wiyung Sejahtera kemudian merujuknya ke RSUD Dr Soetomo Surabaya.
"Dirujuk tadi siang setelah Jumatan, luka bakar pada masing-masing korban mencapai 80 persen," katanya.
Polisi masih belum mengetahui secara pasti motif keduanya yang diduka melakukan percobaan bunuh diri dengan membakar diri. "Kedua korban masih belum dapat dimintai keterangan," ucapnya.
Polisi hanya dapat memastikan sejoli ini adalah pasangan selingkuh, setelah dari pihak korban lelaki diketahui telah beristri dan memiliki tiga orang anak, yang masing-masing berusia 10, 7 dan 1 tahun.
"Istri dan anak-anaknya telah kami temui di rumah Dukuh Karangan, Wiyung, Surabaya," ujar Sumarno.
Sedangkan rumah kos di tempat kejadian perkara diketahui terdaftar sejak lima bulan yang lalu atas nama korban perempuan. Polisi mendapat informasi dari pemilik kos, setiap korban lelaki ini datang berkunjung, keduanya selalu terlihat bertengkar.
Polisi tidak menemukan bekas bensin di tempat kejadian perkara. Sumarno menduga yang menyulut api adalah korban perempuan, dengan terlebih dahulu mendekap pasangannya agar tidak bisa lari.
"Api disulut di kasur yang terbuat dari kapuk sehingga mudah terbakar. Untuk memastikannya kami masih menunggu kedua korban yang masih dirawat di rumah sakit. Karena sampai sekarang keduanya masih belum dapat dimintai keterangan," katanya.
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018