Kordinator aksi Abdul Wahid Sumiati di Cianjur, Jumat, mengatakan aksi tersebut merupakan bukti dukungan terhadap pelaporan terhadap peninstaan agama yang dilakukan Sukmawati melalui puisi berjudul "Ibu Indonesia" yang isinya telah menyakiti umat Islam.
"Kami menuntut pada penegak hukum agar memproses lebih lanjut orang yang melecehkan agama Islam. Kami memberikan langsung surat tuntutan sebanyak 9 poin melalui Kapolres Cianjur, untuk disampaikan ke Mabespolri di Jakarta," katanya.
Dia menuturkan, massa yang berunjukrasa damai ini berasal dari 32 ormas se Cianjur, sempat melakukan longmarch dari Masjid Agung Cianjur, menuju Polres Cianjur agar laporan tersebut tidak dicabut dan segera diproses hukum.
"Kami tetap meminta penegak hukum tetap memproses penistaan yang dilakukan Sukmawati, meskipun yang bersangkutan sudah meminta maaf. Kami umat islam Cianjur, akan terus mengawal proses hukum terhadap penista agam kami," katanya.
Sementara Wakil Bupati Cianjur Herman Suherman yang ikut serta dalam rombongan, mengatakan pihaknya mendukung penuh aksi bela Islam tersebut. Pihaknya merasa prihatin dengan puisi Sukmati yang melecehakn adzan dan pakaian hijab muslimah.
"Saya pribadi sebagai umat islam sangat prihatin sekali atas penistaan agama tersebut dan Pemkab Cianjur sangat mendukung adanya aksi ini karena di Cianjur mayoritas warganya adalam muslim dan dikenal sebagai Kota Santri," katanya.
Selang beberapa saat setelah menyerahkan tuntutan mereka yang diterima langsung Kapolres Cianjur, AKBP Soliyah, massa membubarkan diri dengan tertib dibawah pengawalan ketat aparat keamanan.
Baca juga: Demonstran: Polri belum pastikan proses hukum Sukmawati
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018