Dewan Transportasi Kota Bekasi sepakat pembatalan perluasan ganjil-genap

Bekasi (ANTARA News) - Dewan Transportasi Kota Bekasi, Jawa Barat, sepakat dengan pembatalan perluasan rekayasa lalu lintas ganjil-genap di wilayahnya oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).

"Ada beberapa faktor yang menyebabkan perluasan ganjil-genap urung dilakukan. Salah satunya lalu lintas kendaraan di ruas tol Jakarta Cikampek mulai terkendali," kata Ketua DTKB Harun Al Rasyid di Bekasi, Jumat.

Sejauh ini, kata dia, penerapan tiga paket penanggulangan kemacetan lalu lintas Tol Jakarta-cikampek sesuai Permenhub Nomor 18 tahun 2018 sudah tepat dilakukan.

Tiga paket kebijakan ini adalah aturan ganjil-genap pelat kendaraan bagi golongan I di gerbang tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur arah Jakarta.

"Memang perluasan itu baru sebatas wacana. Karena ganjil-genap di Bekasi Barat dan Bekasi Timur sudah efektif itu yang menjadi alasan tidak jadinya diperluas," ujarnya.

Harun mengatakan, sejauh ini warga Kota Bekasi mengharapkan adanya perluasan ganjil-genap di sejumlah daerah lain di sekitar Jakarta.

"Persoalan keadilan saja, warga menilainya kenapa hanya di Kota Bekasi saja, tidak di daerah lainnya. Karena bukan Kota Bekasi saja yang memadati ruas tol ke arah Jakarta," katanya.

Secara terpisah, Kepala BPTJ Kemenhub Bambang Prihantono membenarkan pembatalan rencana perluasan ganjil-genap di Kota Bekasi.

Salah satu indikatornya, kata dia, adalah laju kendaraan yang melintas Jumat (6/4) pukul 06.00 sampai pukul 09.00 rata-rata kecepatannya bertambah dari dari 29 km/jam kini diklaim sudah mencapai 100 km/jam.

"Sudah sangat baik laju kendaraan menuju Jakarta, sheingga perluasan kita batalkan," katanya.

Bukan itu saja, kata Bambang, pengalihan kendaraan pribadi ke angkutan massal sudah meningkat 40 persen.

"Setiap angkutan Trans Jabodetabek kini menjadi pilihan warga untuk bisa sampai ke Jakarta. Sekarang sudah sampai 40 penumpang di dalam satu bus," ujarnya.

Volume kendaraan Jakarta sejak pemberlakuan ganjil genap pada 12 Maret 2018 mencapai 8.385 unit, sampai hari ini mencapai 5.000 kendaraan.