Depok (ANTARA News) - Mahasiswa merasa kecewa dengan ketidakhadiran calon Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo (Foke), dalam acara debat publik yang dilakukan di Balai Sidang Universitas Indonesia (UI), Depok, Kamis sore. Acara tersebut hanya dihadiri oleh Calon Gubernur DKI Jakarta yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Adang Daradjatun. "Kami merasa kecewa dengan ketidakhadiran Foke dalam acara debat publik tersebut," kata Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI, Muhmamad Tri Andika, usai acara debat publik. Menurut dia, sudah menjadi tradisi civitas akademika UI dalam setiap momentum pergantian kepemimpinan yang memiliki dampak strategis selalu digelar mimbar akademis guna menguji kapabilitas konsep dan gagasan dari para calon pemimpin. Ia mengatakan, acara itu sudah disiapkan lebih dari dua bulan, dan baik Adang Daradjatun maupun Fauzi Bowo bersama pasangannya Prijanto telah menyatakan kesediaannya hadir dalam acara debat tersebut. "Kemarin saya langsung bertemu dengan Foke dan menyatakan kesiapan hadir dalam acara debat publik. Namun, kehadiran Foke tergantung tim suksesnya," katanya. Fauzi Bowo, Rabu (11/7) hadir di Balai Sidang UI, sebagai Majelis Wali Amanat (MWA) UI yang mewakili unsur masyarakat, untuk memberikan suara kepada calon Rektor UI. Andika mengatakan, telah berupaya menghadirkan Foke tersebut, namun mungkin karena kepadatan acara, maka Foke berhalangan hadir. Menurut dia, debat publik calon gubernur tersebut merupakan hal yang positif bagi pendidikan politik masyarakat, agar mereka mengetahui apa saja yang akan dilakukan ketika seorang calon nantinya menjadi gubernur. "Masyarakat harus mengetahui siapa calon pemimpin dan apa yang akan dilakukan ketika memenangkan pemelihan cagub nantinya," jelasnya. Andika mengatakan, pemilihan kepala daerah (pilkada) merupakan salah satu instrumen penting dari agenda demokratisasi, terlebih dilangsungkan di Ibukota negara yang selalu menjadi barometer setiap dinamika yang ada di Indonesia. "Pilkada Jakarta akan menjadi potret sukses atau tidaknya proses demokratisasi yang terjadi di Indonesia," katanya. Mahasiswa selanjutnya akan mempersiapkan debat publik jilid II, yang rencananya akan dilakukan di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada 18 Juli 2007. "Kami menantang kedua kandidat Gubernur DKI Jakarta untuk hadir dalam acara tersebut," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007