Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat sore, bergerak melemah tipis sebesar enam poin menjadi Rp13.773 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.767 per dolar AS.

Research Analyst FXTM Lukman Otunuga di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa masih cukup tingginya minat pelaku pasar terhadap dolar AS membuat nilai tukar rupiah kembali mengalami pelemahan terhadap dolar AS.

"Dolar AS juga cenderung masih menguat terhadap sejumlah mata uang, di antaranya baht Thailand, peso Filipina, dan dolar Taiwan. Ini menyiratkan bahwa minat terhadap dolar AS masih baik," katanya.

Ia menambahkan bahwa meski terdapat sentimen perang dagang, namun volatilitas di pasar valas tetap relatif stabil. Ia meyakini bahwa kedua negara dengan ekonomi terbesar dunia ini, yakni Amerika Serikat dan Tiongkok akan menemui titik tengah terhadap kebijakan perdagangan.

"Tampaknya harga valas telah cukup merefleksikan situasi pada saat ini," katanya.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa investor saat ini sedang menanti serangkaian data ekonomi dari Amerika Serikat, terutama NFP (Non-Farm Payrolls).

"Data NFP akan memberikan outlook pertumbuhan ekonomi AS, ekspektasi yang positif menopang dolar AS," katanya.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Jumat (6/4) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah ke posisi Rp13.771 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.767 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah melemah ke Rp13.771 pagi ini

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018