Dipimpin sebuah mobil komando, massa yang mayoritas mengenakan pakaian putih itu berjalan melalui Lapangan Banteng, Jalan Pejambon dan Jalan Medan Merdeka Timur, sebagian membawa atribut dan panji organisasi massa seperti Front Pembela Islam dan Laskar Pembela Islam.
Mereka berunjuk rasa mendesak polisi menangkap dan menahan Sukmawati karena puisinya dinilai melecehkan agama Islam karena membandingkan kode dengan cadar dan kidung dengan alunan adzan.
"Puisi yang dibacakan itu telah melecehkan syariat Islam. Masa sari konde Ibu Indonesia itu lebih baik dari pada cadar dan suara kidung nyanyian itu lebih merdu dari suara adzan," kata Humas Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin.
Menurut dia, Persaudaraan Alumni 212 mengerahkan sekitar 10.000 orang untuk demonstrasi itu. Sementara kepolisian memperkirakan peserta aksi itu sekitar 1.000 orang.
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018