Beijing (ANTARA News) - Sebanyak 361 polisi di China kehilangan nyawa saat menjalankan tugas sepanjang tahun 2017 dengan rata-rata usia 43,5 tahun, demikian data Kementerian Keamanan Publik China (MPS).
Data yang dipublikasikan MPS bersamaan dengan hari libur nasional terkait ritual warga China untuk berizarah dan membersihkan makam leluhur dan sanak famili yang dikenal dengan "Qingming", Kamis, itu juga menyebutkan sebanyak 6.234 polisi mengalami luka-luka atau cacat sepanjang 2017.
Selama periode 2013-2017 tercatat 2.003 polisi mengorbankan nyawanya. Dalam empat dasawarsa terakhir jumlah polisi yang kehilangan nyawa saat bertugas mencapai angka 13.000.
MPS berupaya meningkatkan sistem keamanan polisi dengan menghukum berat siapa saja yang memprovokasi atau mengancam jiwa polisi melalui media dalam jaringan.
Pada 2017 lebih dari 13.000 kasus serangan terhadap polisi digagalkan dan 18.000 pelaku telah dihukum.
Kelelahan menjadi faktor utama kasus tewasnya polisi. Dari 361 polisi yang kehilangan nyawa pada 2017, sebanyak 246 polisi tewas saat bertugas karena stres dan bekerja melampaui jam kerja, demikian MPS.
Pada 2017 MPS mengeluarkan regulasi untuk mengurangi tekanan terhadap petugas kepolisian di garda terdepan, seperti memperjelas batasan tugas dan memperkuat kerja tim di kepolisian, tulis People`s Daily.
Pada Januari 2018, MPS bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan China mengeluarkan surat edaran untuk menetapkan kebijakan pendidikan yang mendukung peserta didik meneladani pengorbanan petugas kepolisian, demikian Xinhua melaporkan.
(T.M038/C004)
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018