Jakarta (ANTARA News) - Izin-izin untuk pembangunan Rumah Susun Sederhana (Rusuna) di DKI Jakarta sudah berhasil dibenahi praktis awal bulan Juli ini konstruksi sudah mulai berjalan. "Kemarin saya sudah ketemu Ahmad Wijaya (PT Prima Land salah satu pengembang Rusuna di Pulogebang). Dia bilang sudah tidak ada masalah dan proyek berjalan," kata Menteri Negara Perumahan Rakyat (Menpera), M Yusuf Asy`ari di Jakarta, Kamis. Menpera yang ditemui setelah melantik pejabat eselon II, mengatakan seluruh izin termasuk denda karena dianggap Rusuna 20 lantai melanggar Koefisien Dasar dan Luas Bangunan (KDB/KLB) sudah bisa diselesaikan. Menurut dia, kesulitan-kesulitan semacam itu wajar ditemukan di lapangan, mengingat program baru berjalan. Akan tetapi satu-persatu akan kita benahi serta nantinya dapat menjadi contoh pengembangan Rusuna di daerah lain. "Kebijakan yang digulirkan Menpera memang membutuhkan waktu untuk dilakukan penyesuaian dengan daerah. Kita juga tidak bisa memaksakan kehendak karena sejak otonomi daerah mereka memiliki peraturan masing-masing," katanya. Seperi soal KLB/KDB untuk Rusuna yang belum diatur untuk ketinggian 20 lantai, sehingga saat pengembang membangun sempat dikenakan denda karena dianggap menyalahi aturan, ucapnya. Terkait kendala ini, Menpera mengatakan sudah dapat diatasi sehingga pengembang baik di Pulogebang maupun Cawang tidak perlu khawatir untuk melanjutkan pekerjaan karena semuanya sudah dikoordinasikan. Menpera juga menjanjikan mengenai rencana pembangunan Rusuna di 10 kota besar di Indonesia seluruhnya telah dikoordinasikan termasuk pengadaan lahan. "Semoga pengalaman di DKI Jakarta dapat dipergunakan menyelesaikan soal izin-izin," ujarnya. Kementerian Negara Perumahan Rakyat merencanakan dalam tahap awal membangun Rusuna disebanyak 10 lokasi Rusuna yakni Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Batam, Medan, dan Palembang.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007