"Sekolah itu tersebar di Kota Padang, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Tanah Datar, Solok Selatan, Sijunjung, Dharmasraya, dan Kabupaten Pasaman Barat," kata Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit di Padang, Kamis.
Ia mengatakan hal itu terkait pelaksanaan UN di Sumatera Barat yang belum bisa sepenuhnya menggunakan komputer.
UNBK bagi SMA/MA dilaksanakan Senin (9/4) hingga Kamis (12/4) setelah sebelumnya dilaksanakan UN untuk SMK pada 2 April hingga 5 April 2018.
Data Dinas Pendidikan Sumbar siswa SMA/MA yang mengikuti UNBK sebanyak 40.232 siswa di 262 sekolah dan siswa yang mengikuti UN berbasis kertas dan pensil 6.542 orang di 54 sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Burhasman menyebutkan jumlah SMA yang mengikuti UNBK 2018 seharusnya bisa lebih banyak karena anggaran untuk pengadaan komputer sudah tersedia.
Namun terjadi kendala dalam proses pengadaan yang menggunakan sistem e-katalog. Sistem itu tidak bisa diakses sejak awal tahun dan baru bisa pada awal Maret 2018.
Hal itu menyebabkan pengadaan komputer tidak bisa terlaksana tepat waktu sehingga jumlah sekolah yang mengikuti UNBK belum mencapai 90 persen.
Selain itu keterbatasan akses internet di sekolah yang berada di daerah terpencil ikut menyebabkan UNBK tidak bisa dilaksanakan, katanya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Sumbar Bustavidia mengatakan pelaksanaan UNBK sebaiknya digelar secara "offline" agar pelaksanaannya bisa merata.
"Asalkan tersedia komputer, meskipun tidak ada akses internet UNBK tetap bisa dilaksanakan," katanya.
Sebelumnya untuk UNBK SMK bisa dilaksanakan di 99 persen sekolah yang ada. Hanya dua SMK di Mentawai yang tidak bisa mengikuti UNBK.
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018