Direktur Utama TELE Tan Lie Pin di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa besaran dividen itu setara dengan 10 persen dari perolehan laba bersih perusahaan di sepanjang 2017 sebesar Rp418,16 miliar.
"Sementara sisa dari laba bersih itu setelah pembagian dividen akan digunakan untuk dana cadangan dan penambahan modal kerja," papar Tan Lie Pin usai rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan.
Dalam RUPS, dia mengatakan bahwa pihaknya menyetujui rencana perseroan untuk penerbitan surat utang atau obligasi dengan nilai maksimum sebesar Rp2 triliun.
Pada tahun 2018, Tan Lie Pin merasa optimistis pasar telepon seluler masih akan berkembang dengan meningkatnya layanan data berkecepatan tinggi yang digarap operator dan makin murahnya harga smartphone.
"Dengan makin berkembangnya teknologi digital, perseroan akan fokus pada memanfaatkan teknologi dan inovasi untuk pengembangan usaha di masa mendatang, selain tetap mengandalkan jaringan tradisional yang sudah dibangun selama ini," katanya.
Pada tahun 2017, Tiphone Mobile Indonesia Tbk. membukukan pendapatan sebesar Rp27,91 triliun, naik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp27,31 triliun. Sementara itu, laba bersih perseroan sebesar Rp418,16 miliar, menurun dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp468,87 miliar.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018