Yerusalem (ANTARA News) – Ratusan orang, Rabu (04/04), berunjuk rasa di Yerusalem untuk menentang pembatalan kesepakatan antara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan PBB yang ditujukan untuk menghindari deportasi imigran Afrika secara paksa.
Sembari membawa spanduk bertuliskan “Hentikan pengusiran,” demonstran tersebut meliputi para imigran yang mengecam keputusan Netanyahu yang mengejutkan untuk membatalkan kesepakatan itu pada Selasa, beberapa jam setelah dia mengumumkannya, AFP.
Perubahan itu terjadi saat sang perdana menteri menghadapi lonjakan tekanan dari basis sayap kanannya atas kesepakatan itu dengan badan pengungsi PBB, yang akan memungkinkan ribuan imigran untuk tetap di Israel, sedikitnya sementara waktu.
Kesepakatan itu dirancang untuk mengakhiri kemungkinan deportasi paksa ribuan imigran ke Rwanda, di bawah rencana kontroversial yang didorong Netanyahu pada Januari.
Kehadiran para imigran terutama Sudan dan Eritrea di Israel telah menjadi isu politik utama.
Di bawah kesepakatan dengan PBB, minimum 16.250 imigran akan ditempatkan kembali di beberapa negara Barat.
Sebagai imbalannya, Israel akan memberikan izin tinggal sementara bagi imigran.(kn)
Baca juga: Trump berencana terbang ke Israel untuk resmikan kedutaan di Yerusalem
Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018