"Bantuan ini merupakan bagian dari visi misi saya sebagai Bupati Bekasi," katanya.
Neneng sangat bersyukur atas peran serta imam marbot, majelis taklim serta amil jenazah yang tulus ikhlas mengurus masjid dan jenazah.
"Tahun ini masih sama. Tahun 2019 nanti kita coba diskusikan dulu dengan APBD yang ada. Di Musrenbang coba nanti didikusikan. Saya gak mau janji nanti takut ditagih," katanya.
Neneng juga berharap marbot dan imam masjid, majelis taklim dan amil jenazah turut menjaga kondusifitas. Karena dalam waktu dekat akan digelar Pilkada Serentak 2018.
"Sekarang mau Pilkada, diharapkan bisa menjaga situasi tentram dan damai agar bisa berjalan lancar," katanya.
Kepala Bagian Kesejahteraan rakyat (Kesra) Kabupaten Bekasi Iyan Priyatna mengatakan kalau biaya operasional layanan publik tersebut diserahkan setiap tiga bulan sekali.
"Bantuannya tiap bulan, tapi diberikannya per triwulan. Biaya itu kita serahkan dengan cara ditransfer ke rekening masing-masing," katanya.
Besaran bantuan untuk imam masjid sebesar Rp200 ribu, marbot masjid Rp150 ribu, majelis taklim Rp200 ribu, dan amil jenazah Rp150 ribu.
"Imam dan marbot masjid, majelis taklim serta amil jenazah kan sudah banyak jasanya. Jadi ini hanya untuk operasional mereka saja," katanya.
Adapun total penerima bantuan ini, lanjut Iyan, sebanyak 6.270 orang, dengan rincian imam dan marbot masjid 2.638, amil jenazah sebanyak 2.360 orang dan guru majelis taklim berjumlah 1.272 orang.
"Selain menerima bantuan, mereka juga mendapatkan pembinaan agar kualitasnya semakin baik," katanya.
Pewarta: Mayolus Fajar D dan Pradita Kurniawan Syah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018